Ternyata Museum Negeri Banten Diminati Pengunjung Mancanegara

BI Banten Belanja Nataru

SERANG – Keberadaan Museum Negeri Banten semakin dikenal masyarakat, bukan hanya domestik. Namun, juga pengunjung mancanegara, terutama benua Eropa.

Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Nasuhi mengungkapkan, bahwa Museum Negeri Banten perlahan mulai dikenal oleh wisatawan mancanegara.

Beberapa wisatawan mancanegara yang sudah mengunjungi museum tersebut di antaranya berasal dari negara Belanda, Inggris, Italia, Korea dan lain sebagainya.

“Kebetulan belum lama ini, ada turis dari Italia yang melihat koleksi di Museum Negeri Banten,” kata Nasuhi kepada wartawan, di Museum Negeri Banten, Kota Serang, pada Rabu (30/3/2022) kemarin.

WNA Korea berkunjung ke Museum Negeri Banten /Dok

Menurutnya, kehadiran pengunjung mancanegara merupakan hal penting karena semakin banyak yang mengenal sejarah dan koleksi yang ada Banten.

Dengan adanya, pengunjung mancanegara ke depannya diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengunjungi Museum Negeri Banten.

Diketahui, Museum Negeri Banten sendiri merupakan museum umum yang menempati gedung lama Pendopo Gubernur Banten di Kota Serang.

Bangunan Museum Negeri Provinsi Banten ini merupakan bekas Kantor Residen Banten yang didirikan pada 26 Januari 1821.

Pijat Refleksi

Museum ini diresmikan pada 29 Oktober 2015 oleh Gubernur Banten, Rano Karno. Pengelolaan Museum Negeri Provinsi Banten saat ini diberikan kepada Unit Pelayanan Teknis Daerah Taman Budaya dan Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.

Museum Negeri Banten terbuka untuk umum dan bisa dikunjungi oleh masyarakat setiap hari kerja mulai dari hari Senin-Jumat.

“Meskipun ramainya mulai dari Senin sampai Jumat, tetapi kalau ada yang mau berkunjung hari Sabtu juga bisa,” ujarnya.

Bagi masyarakat yang ingin berkunjung bisa mengirimkan surat terlebih dahulu. Dalam setiap kunjungan diharapkan mematuhi Prokes Covid-19, dan jumlah pengunjung juga dibatasi maksimal 60 orang per kunjungan.

“Karena masih pandemi, kapasitas rombongan dibatasi karena masuk ke dalam area museum juga bergantian yakni masing-masing 10 orang. Jadi nggak bisa sekaligus,” terangnya.

Pihaknya merasa senang lantaran keberadaan Museum Negeri Banten semakin dikenal dari berbagai kalangan terutama pelajar, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

“Mereka antusias saat mengunjungi museum dan ini bisa dilihat survei kepuasan dari pelayanan yang diberikan,” katanya.

“Semoga keberadaan museum ini bisa menjadi  kebanggaan masyarakat. Ini  dalam rangka melestarikan melestarikan dan merawat budaya daerah pada yang terkandung dalam peninggalan sejarah yang ada di Museum Negeri Banten,” tambahnya.

Dikatakannya, Museum Negeri Banten akan dikemas menjadi museum yang modern dan tematik. Dengan penyajian koleksinya lebih ke pada aspek modern.

“Tematik yang dimaksudnya ruangan-ruangannya akan berbasis tematik, misalnya ruangan siapa orang Banten dan ruangan bahari, ruang peninggalan sejarah kuno. Kalau sekarang itu konsepnya kronologis. Ke depan bisa konsep tematik karena sehingga unsur edukatifnya bisa lebih banyak,” pungkasnya. ***

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien