Wagub: Pemprov Banten Konsen terhadap Pembangunan Berbasis Gender
SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten konsen terhadap pembangunan berbasis gender. Hal ini sudah dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009. Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy saat menghadiri Peringatan Hari Ibu tingkat Provinsi Banten Tahun 2019 di Plaza Aspirasi, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug Kota Serang (Selasa, 10/11/2019).
“Ini merupakan komitmen yang jelas dari Pemprov Banten untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan berbasis gender, baik itu dalam program maupun dalam penganggaran program ada di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Banten,” tambahnya.
Perempuan Banten usia 15 tahun ke atas, lanjut Wagub Andika melansir data BPS, 47 persennya berkontribusi aktif terhadap pembangunan di Provinsi Banten.
“Kontribusi aktif tersebut tidak hanya mereka bekerja. Tetapi bagaimana mereka merawat keluarga dan anak-anaknya untuk tumbuh menjadi anak dan keluarga yang sehat. Hal itu berpengaruh kepada pembangunan Provinsi Banten,” papar Wagub Andika.
“Pemprov Banten memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dengan kemudahan aksesbilitas untuk dapat diberikan kepada masyarakat,” tambahnya.
Dijelaskan, pada tahun 2020 Pemprov Banten merancang program bagaimana masyarakat Banten yang tidak mampu dapat menerima pelayanan kesehatan dengan gratis bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
“Sosialisasi selfcare yang diselenggarakan PPI (Pita Putih Indonesia) membantu Pemrpov Banten untuk dapat memberikan fasilitas pembangunan kesehatan terhadap masyarakat Banten. Sosialisasi ìni harus sampai ke pelosok desa agar masyarakat yang ada di Banten terinformasikan dan mengetahuinya,” ungkap Wagub Andika.
Sementara itu Ketua PPI Provinsi Banten Adde Rosi Khoerunnisa menjelaskan, sosialisai selfcare meningkatkan pengetahuan, kesadaran, maupun keterampilan ibu-ibu supaya tetap sehat. mengajarkan cara-cara mengambil keputusan dan langkah-langkah segera yang harus diambil dalam kondisi kritis.
“Ketika perempuan sehat maka anak-anak, keluarga, komunitas, dan negara juga akan sehat,” pungkasnya. (*/Red)