Ironi Produsen Ikan Asin Kota Serang Di Tengah Wabah Corona

BI Banten Belanja Nataru

SERANG– Usai ditetapkannya Provinsi Banten menjadi KLB Covid-19 oleh Gubernur Banten, membuat pemerintah mengeluarkan himbauan agar masyarakat untuk tetap dirumah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Di Kota Serang, meski belum ada pasien yang dinyatakan positif Covid-19, ternyata himbauan pemerintah untuk tidak banyak beraktifitas diluar turut mempengaruhi sejumlah sektor, salah satunya pedagang ikan.

Salah seorang produsen Ikan Asin di Kampung Bugis, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Arifudin (56) menuturkan, jika penjualan ikan asin pun turut mengalami penurunan semenjak Covid-19 merebak di sejumlah wilayah di Indonesia.

“Semenjak ada Corona, jadi turun penjualannya, biasanya yang pesan itu bisa 1 kwintal lebih, sekarang mah lambat. Infonya pasar-pasar mulai sepi,” ucapnya kepada faktabanten.co.id, Selasa (24/3/2020) di kediamannya.

Disebutkan, ikan asin hasil produksinya kerap dijual di sejumlah pasar yang ada di Provinsi Banten, seperti pasar Rangkas, pasar Cikeusal, pasar Pamarayan dan pasar Cikande yang sering memesan dalam jumlah yang besar.

Pijat Refleksi

“Biasanya yang pesan itu telpon dulu, nanyain stok yang ada. Itu para pedagang dari beberapa pasar. Yang laris itu ikan teri asin. Tapi sekarang agak sepi sih, mereka beli juga jarang banyak,” ungkapnya.

Dampak dari wabah corona, diungkapkan Arifudin, memberi kesulitan lain bagi produsen ikan asin ditengah cuaca yang sedang tidak menentu. Hal itu lantaran, proses pembuatan ikan asin di Kota Serang masih tergantung kepada keadaan cuaca.

“Terasa lebih berat ada corona ini, udah mah kita sering hujan. Kan ini mesti dijemur, mesti ada panas matahari. Kalau panasnya bagus, ikan teri sih bisa kering sehari, kalau yang jenis lamuru itu bisa 3 hari. Tapi kalau hujan, ya bisa lebih lama, cape juga mesti buka tutup kalau cuaca hujan,” keluhnya.

Ia pun mengaku masih tetap beraktifitas seperti biasa meski tau ada himbauan dari pemerintah untuk tetap tinggal dirumah karena harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Kalau gak keluar rumah, gak kerja, nanti gak makan. Saya pasrah saja sama Allah SWT,” ujar pria paruh baya yang mengaku lahir di Makassar tersebut.

Sementara itu, Walikota Serang Syafrudin turut memaklumi masih banyaknya masyarakat Kota Serang yang beraktifitas diluar rumah ditengah himbauan pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 yang meminta agar masyarakat untuk tetap dirumah.

“Karena banyak masyarakat yang mendapat rezeki hari itu dan hari itu juga dimakan, gak punya tabungan. Oleh karena itu kami juga masih memaklumi,” ucap Syafrudin. (*/YS)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien