JAKARTA – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa beras yang dijual PT Indo Beras Unggul (IBU) bukanlah beras yang disalurkan kepada masyarakat miskin melalui program Beras Sejahtera (Rastra).
“Bukan, saya sudah konfirmasi ke direksi Bulog (Perum Bulog). Kalau dia diambil dari gudang Bulog saya bisa pastikan itu Rastra. Tapi kalau dibeli di petani, sangat mungkin itu IR 64 yang dapat subsidi pupuk dan subsidi benih,” ujar Khofifah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Khofifah membenarkan bila beras yang digunakan untuk program Rastra memang beras jenis medium. Namun, tak semua beras medium itu untuk program Rastra, karena ia dijual pula di pasar.
Ia mengatakan, dengan adanya kejadian penggerebekan di gudang beras milik PT IBU, ada hikmah yang bisa diambil.
Dari kejadian tersebut terlihat belum adanya regulasi yang mengatur persentase jumlah beras medium yang benih dan pupuknya disubsidi pemerintah. Menurut dia, regulasi tersebut dibutuhkan agar jelas peruntukan beras yang benih dan pupuknya disubsidi pemerintah.
“Ada hikmah untuk bisa disiapkan regulasinya. Artinya kalau ada padi yang disubsidi pupuknya dan benihnya harusnya ini masuk CBP (Cadangan Beras Pemerintah),” ujar Khofifah.
“Itu yang blm ada regulasi berapa persen itu harus diserap Bulog. Tadi saya sudah sampaikan ke Pak Mentan (Menteri Pertanian), segera disiapkan regulasi seperti itu,” kata dia. (*)
Sumber : Kompas.com