JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dilangsungkan di Balai Kartini, Jakarta, Rabu siang ini (29/3/2017).
Rapat Tahunan yang dipimpin Kementerian BUMN kali ini telah menyetujui sejumlah laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2016.
Direktur Utama Krakatau Steel, Sukandar mengaku bahwa progress usaha perusahaan baja tertua di Asia Tenggara ini tengah mengalami perbaikan.
Setidaknya di tahun 2016 kemarin, KS mempunyai laba operasi sebesar USD4,39 Juta, setelah sempat merugi di tahun-tahun sebelumnya. Diketahui, tahun 2015, 2014, dan 2013 perseroan mengalami kerugian masing-masing USD183,5 juta, USD70,9 juta, dan USD 1,1 juta.
“Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan bersih 1,73 persen menjadi 1.344,72 juta dollar AS, sementara untuk beban pendapatan turun menjadi 1.189,49 juta dollar AS dan biaya produksi turun 18,43% (Yoy),” ujar Sukandar dalam rilis resminya, Rabu (29/3/2017).
Sementara untuk menekan biaya produksi di 2016, direksi melakukan efisiensi internal hingga USD40 Juta. Strateginya yaitu dengan mengganti bahan baku dengan bahan baku yang lebih murah.
Selain itu, direksi juga mengklaim berhasil menjalankan program penerbitan saham baru (right issue) pada November 2016 lalu. Sebanyak 3.571.396.900 lembar saham baru telah terjual dan berhasil mendapatkan dana segar sebesar Rp1,8 triliun lebih.
“Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baja lembaran panas ke-2 berkapasias 1,5 juta ton pertahun dan pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 1×150 Megawatt,” pungkasnya. (*)