China Diserang Norovirus, Sejumlah Mahasiswa Tumbang
JAKARTA – Sejumlah mahasiswa di sebuah universitas di Provinsi Shanxi, China utara dilaporkan terpapar norovirus.
Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi di Taiyuan mengatakan mahasiswa tersebut menunjukkan gejala muntah, diare, dan demam.
Otoritas pengendalian penyakit setempat telah mengkonfirmasi bahwa gejala para penderita disebabkan oleh infeksi norovirus.
Informasi dari otoritas pengendalian penyakit setempat kemudian dikonfirmasi oleh seorang anggota staf rumah sakit universitas, namun ia enggan memberikan informasi rinci soal berapa banyak mahasiswa yang telah terinfeksi.
Beberapa mahasiswa yang sakit langsung ditempatkan di asrama pria terdekat.
“Saat ini rumah sakit kampus dipenuhi oleh mahasiswa yang terinfeksi dan lantai di asrama laki-laki telah ditutup. Yang lainnya menghadiri kelas seperti biasa,” ucap beberapa mahasiswa di universitas tersebut kepada surat kabar lokal Red Star News dilansir dari Global Times, Selasa (13/10/2020).
Pada Kamis malam pekan lalu pihak universitas mengeluarkan pernyataan, yang mengatakan bahwa setelah perawatan, kondisi para mahasiswa itu membaik, dan beberapa di antaranya telah pulih.
Pernyataan itu mengungkapkan bahwa pengujian oleh departemen pengawasan kesehatan kota tidak menemukan satu pun sumber makanan terkontaminasi di kampus yang mungkin menyebabkan wabah.
Lebih lanjut dijelaskan air minum kampus juga bukan sumber virus tersebut. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, lebih dari 30 wabah norovirus telah dilaporkan secara nasional sejak September tahun ini dengan total 1.500 kasus.
Norovirus berasal dari keluarga yang sama sekali berbeda dari virus corona. Jika virus corona menyebar dari manusia ke manusia melalui cairan, norovirus menyebar dari kotoran orang yang terinfeksi.
Penderita norovirus sering mengalami gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, sakit perut dan diare dalam waktu 24 jam setelah makan. (*/CNN)