Demo Amerika Pecah di Gedung Capitol, Begini Rentetan Peristiwanya
WASHINGTON DC – Hari pengesahan kemenangan presiden terpilih Joe Biden oleh Kongres di Gedung Capitol pada Rabu (6/1/2021) mengejutkan dunia.
Diperkirakan akan berjalan mulus seperti prosedur yang telah dilakukan di tahun-tahun lalu, prosesi pengesahan di Gedung Capitol tak disangka diserbu massa pendukung Presiden Donald Trump dalam upaya untuk menggagalkan anggota parlemen dari tugas konstitusional mereka.
Melansir AFP pada Kamis (7/1/2021), beginilah rentetan peristiwa yang muncul dari demo Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Trump berbicara
Tak lama setelah pukul 11 pagi waktu setempat, Trump naik ke panggung di sebuah kampanye di Ellipse Park, di selatan pagar Gedung Putih, untuk berbicara kepada ribuan pendukung yang bersorak-sorai.
Terpantau oleh AFP, mereka para pendukung mengenakan perlengkapan “Make America Great Again” dan memberi tahu mereka bahwa pria berusia 75 tahun itu “tidak akan pernah menyerah.”
Presiden AS ke-45 itu juga mengulangi seruan kepada wakil presidennya yang setia, Mike Pence, yang akan memimpin acara di Kongres, untuk menolak kemenangan Biden.
Sejumlah anggota Kongres Partai Republik telah bersumpah untuk menolak sertifikasi presiden terpilih tersebut, tetapi mereka kalah jumlah.
Sehingga, menjadikan Pence sebagai garis pertahanan terakhir, seperti yang dilihat Trump dan pendukungnya.
“Mike Pence harus datang untuk kita, dan jika tidak, itu akan menjadi hari yang menyedihkan bagi negara kita,” kata Trump kepada massa pendukungnya, berjanji Pence akan “berada di sana bersamamu” saat mereka berdemo di Kongres.
Pence menolak presiden
Ketika Donald Trump berbicara pengharapannya di panggung kampanye, Pence justru untuk pertama kalinya menentang pernyataan pemimpinnya selama 4 tahun itu.
Pence secara terbuka mengaku tidak memiliki wewenang untuk melakukan apa yang diminta Trump.
“Konstitusi membatasi saya untuk mengklaim otoritas sepihak untuk menentukan suara elektoral mana yang harus dihitung dan mana yang tidak,” kata Pence.
Kongres mulai mensertifikasi kemenangan Biden
Beberapa saat kemudian Pence memulai proses Kongres, dengan jaringan televisi yang memperlihatkan wakil presiden mulai menyatakan kemenangan Biden di dalam Gedung Capitol.
Di tempat berbeda, presiden yang masih berada di atas panggung kampanye di Ellipse Park, terus mencerca wakilnya.
Namun, sebelum presiden selesai berbicara, para pendukungnya mulai bergerak menjauh, menuju Gedung Capitol.
Pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol
Negara bagian Arizona telah menjadi negara bagian pertama yang menolak sertifikasi kemenangan presiden terpilih Joe Biden, sehingga memicu perdebatan.
Senator top Partai Republik, Mitch McConnell, memperingatkan “lingkaran kematian” demokrasi jika kemenangan Biden dibatalkan.
Tanda pertama masalah datang ketika beberapa kantor Kongres diduduki oleh pengunjuk rasa pendukung Trump. Tak lama kemudian, massa mulai menyerbu Gedung Capitol.
Demo di Amerika pecah dengan ribuan orang turun menyerang ke gedung itu.
Muncul foto-foto polisi Capitol dengan senjata terhunus di pintu ruang debat, ketika anggota parlemen yang ketakutan berlindung di bawah kursi dan pengunjuk rasa memecahkan jendela.
Seketika itu, wali kota Washington memerintahkan adanya jam malam.
Pence meminta tenang
Trump mengeluarkan tweet seruan agar massa dari demo Amerika “tetap damai.”
Beberapa menit kemudian muncul laporan pertama tentang 1 orang yang ditembak dan terluka dalam demo AS di Gedung Capitol. Korbannya, seorang wanita yang meninggal beberapa jam kemudian.
Pence juga mengeluarkan pernyataan di Twitter, yang berseru jauh lebih kuat agar kekerasan “berhenti sekarang.”
Anggota parlemen dari kedua kubu serta para pemimpin asing yang menyaksikan dengan ngeri demo Amerika, mulai mengikuti seruan Pence di Twitter.
Biden mengambil panggung
Dengan presiden menahan diri untuk tidak mengutuk kekerasan demo AS secara paksa, penggantinya, Joe Biden, yang pertama kali tampil di televisi mencap aksi itu sebagai “pemberontakan”.
“Saya meminta Presiden Trump untuk tampil di televisi nasional sekarang untuk…menuntut diakhirinya pengepungan ini,” kata veteran Demokrat itu di Wilmington, Delaware.
“Menyerbu Capitol, menghancurkan jendela, menduduki kantor, lantai Senat Amerika Serikat…mengancam keselamatan pejabat terpilih? Ini bukan protes, ini pemberontakan,” tandas Biden.
Trump kepada pengunjuk rasa, “Kami mencintaimu”
Beberapa menit setelah Biden berbicara, Trump men-tweet sebuah video, di mana dia mengatakan kepada para pendukungnya yang berdemo untuk “pulang”, tetapi mengulangi klaimnya yang menghasut bahwa pemilihan itu “dicuri” dan mengatakan kepada mereka “Kami mencintaimu.”
“Saya tahu rasa sakit Anda,” kata Trump dalam video 1 menit di Twitter. “Kita memiliki pemilu yang dicuri dari kita.”
“Tapi kalian harus pulang sekarang,” katanya.
“Kita harus beraksi damai. Kita harus memiliki hukum dan ketertiban,” lanjutnya.
Di dalam Gedung Capitol lebih banyak foto bermunculan dari para perusuh di dalam ruang debat, menempati kantor Ketua DPR Nancy Pelosi, berpose untuk selfie dan membawa sovenir.
Polisi anti huru hara mendorong massa kembali
Ketika Facebook dan Twitter mulai membatasi dan menghapus postingan Trump dan postingan lainnya yang memicu kekerasan, polisi dengan perlengkapan anti huru hara dan didukung oleh Garda Nasional membuat perimeter di sekitar Gedung Capitol.
Dengan menggunakan lebih banyak gas air mata, mereka akhirnya mulai mendorong gerombolan itu mundur.
Saat jam malam pukul 18.00 waktu setempat dimulai, ribuan orang masih mengelilingi lapangan dan jalan-jalan di luar Gedung Capitol.
Kongres berjanji untuk melanjutkan
Media AS mengutip para sersan dari DPR dan Senat yang mengatakan Gedung Capitol akhirnya aman sekitar 4 jam setelah pertama kali diserang.
Ketua DPR Pelosi mengatakan sertifikasi kemenangan Biden akan dilanjutkan “malam ini” waktu setempat, setelah gedug Capitol aman.
Anggota parlemen senior mengecam penyerbuan Gedung Capitol sebagai “serangan yang memalukan”, tetapi mengatakan “itu tidak bisa, bagaimanapun, menghalangi kami dari tanggung jawab kami untuk memvalidasi pemilihan Joe Biden.”
Tak lama setelah pukul 20.00 waktu setempat, anggota parlemen melanjutkan tugas mereka. (*/Kompas)