Gelombang Panas Landa India dan Pakistan, Puluhan Orang Tewas Akibat Heatstroke
FAKTA – Ratusan juta orang yang tinggal di India dan Pakistan harus beradaptasi dengan gelombang panas yang terjadi di negaranya selama dua bulan belakangan ini.
Suhu udara yang tinggi telah tercatat di kedua negara tersebut sejak pertengahan Maret. Padahal, biasanya puncak musim panas baru terjadi pada bulan Juni.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat dan pemerintah setempat merasa kebingungan, serta tidak siap meghadapi cuaca panas.
Dilansir dari CBS News (09/05/2022), suhu tertinggi telah tercatat di India barat laut dan tengah pada April lalu, yakni sekitar 100 derajat Fahrenheit atau 37,7 derajat Celsius.
Sedangkan di ibukota India, New Delhi, suhu mencapai 110 derajat Fahrenheit atau sekitar 43,3 derajat Celsius selama beberapa hari di bulan April.
Sementara di Pakistan, suhu di wilayah Jacobabad dan Nawabshah menyentuh hampir 50 derajat Celsius.
Akibat dari cuaca panas di India dan Pakistan, dilaporkan sekitar 25 orang asal India meninggal dan 65 lainnya berada di Pakistan. Jumlah keseluruhan masyarakat yang kehilangan nyawanya diperkirakan lebih tinggi dari itu.
Wilayah India memang menghadapi gelombang panas setiap musim panas. Namun, kali ini cuaca panasnya berbeda.
“Ini unik karena tiga alasan, itu terjadi sangat awal, menutupi area yang sangat luas di kedua negara, dan bertahan lama, ini sangat tidak biasa,” kata Vimal Mishra, seorang ilmuwan iklim di Institut Teknologi India, Gandhinagar.
Apa yang menyebabkan banyak warga India dan Pakistan yang meninggal dunia akibat cuaca panas?
“Ini diduga kematian akibat heatstroke,” kata Pradeep Awate, seorang pejabat kesehatan Maharashtra.
Heatstroke atau serangan panas merupakan salah satu risiko yang dihadapi ketika cuaca sedang sangat panas.
Dilansir dari Mayo Clinic, heatstroke merupakan kondisi yang disebabkan oleh tubuh yang terlalu panas. Biasanya terjadi akibat dari kontak yang terlalu lama atau beraktivitas fisik dalam suhu tinggi.
Heatstroke bisa terjadi jika suhu tubuh naik hingga 40 derajat Celsius atau lebih. Kondisi ini paling sering terjadi ketika musim panas.
Orang yang mengalami heatstroke membutuhkan perawatan sesegera mungkin. Apabila tidak segera ditangani, bisa dengan cepat menyebabkan kerusakan otak, jantung, ginjal, dan otot.
Perawatan yang ditunda-tunda, juga dapat memperburuk kondisi seseorang, meningkatkan komplikasi, hingga kematian.
Seseorang yang terkena heatstroke akan mengalami suhu tubuh yang sangat tinggi, kulit terasa panas saat disentuh, mual dan muntah, dan kulit memerah.
Selain itu, heatstroke juga menyebabkan pernapasan jadi lebih cepat, detak jantung meningkat, dan sakit kepala.
Heatsroke akibat cuaca panas lebih sering terjadi pada orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan penyakit kronis.
Kondisi ini sebenarnya masih bisa diprediksi dan dicegah. Lakukan beebrapa cara berikut ini, agar terhindar dari heatstroke selama cuaca panas.
* Gunakan pakaian yang longgar dan bahannya ringan
* Pakai pelindung kulit, dengan menggunakan sunscreen SPF 15 atau lebih dan pakai ulang setiap dua jam sekali
* Minum air putih yang banyak agar tetap terhidrasi
* Kurangi melakukan aktivitas yang berat di tengah suhu udara yang panas. Cobalah untuk mengubah jadwal kegiatan menjadi pagi atau sore hari, saat cuaca lebih sejuk
* Batasi waktu bekerja di bawah sinar matahari atau luar ruangan, ketika cuaca panas
* Hati-hati dengan gejala heatstroke. Jika mengalami gejalanya, maka segera pindah ke tempat yang lebih dingin atau kompres dengan handuk dingin untuk menurunkan suhu tubuh. (*/Red)
Sumber: grid.id