BANTEN – Divonis menderita kanker, tentu tidak menyenangkan dan dapat membuat siapa saja menjadi stres. Ya, karena penyakit ini paling sering mengancam nyawa, sementara pengobatannya pun sangat menyakitkan dan merusak kesehatan.
Karena banyak efek samping dari pengobatannya, banyak penderita kanker yang beralih ke pengobatan alami. Obat alami tidak menimbulkan efek samping dan secara signifikan dapat membantu mengobati penyakit ini.
Untuk itu, kami akan menyarankan salah satu obat alami yang sangat efektif dalam memerangi kanker, yaitu daun kelor. Selama berabad-abad, daun kelor telah umum digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti epilepsi, diabetes, anemia dan radang sendi.
Kini, para ilmuwan mengklaim, daun kelor memiliki sifat anti kanker yang kuat, berkat kandungan benzyl isothiocyanate, yang menawarkan efek yang sama seperti kemoterapi, tetapi tidak menimbulkan efek samping. Jika dikombinasikan dengan kemo atau terapi radiasi, daun kelor dapat mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh sel-sel tidak sehat.
Tumbuhan luar biasa ini memiliki banyak kandungan gizi, karena kaya akan mineral, vitamin, termasuk zat besi, kalium dan kalsium, dengan demikian dapat meningkatkan kesehatan. Hasil studi menunjukkan, tanaman kelor sangat efektif dalam memerangi kanker pankreas, usus besar, payudara, ovarium dan kanker hati.
Anda dapat mengonsumsi daun kelor dengan menambahkannya ke sup, dibuat teh, atau ke semua makanan yang Anda konsumsi. Karena semua bagian dari tanaman kelor dapat dikonsumsi, beberapa orang bahkan mengambil akarnya dan menambahkan ke dalam masakannya. Secara keseluruhan, semua bagiannya sangat sehat dan bermanfaat, sehingga Anda dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.
Tanaman ini telah menunjukkan hasil luar biasa ketika diuji di laboratorium pada hewan, tetapi masih belum ada uji coba yang dilakukan pada manusia yang menderita kanker. Namun, tidak ada efek samping yang ditimbulkan jika Anda mengonsumsinya dengan takaran yang tepat, yaitu sebanyak 6 gram setiap hari selama 3 atau 4 minggu.
Selain itu, kelor tidak boleh dikonsumsi ibu hamil, karena dapat menyebabkan kontraksi di dalam rahim. Juga, tidak dianjurkan untuk mengombinasikannya dengan obat resep lain, karena dapat meningkatkan efeknya ke tingkat yang tidak aman.
Namun, jika Anda berencana atau sedang menjalani perawatan kanker, Anda wajib memasukkan tanaman ini ke dalam menu makanan Anda, karena kandungan nutrisinya yang tinggi dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan membantu melawan kanker sambil mengurangi efek samping yang ditimbulkan dari pengobatan konvensional. (*/Tergemes)