LEBAK – Sebanyak 42 hektar tanah di Blok Haregem, Desa Rahong, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, diserahkan oleh 43 petani penggarap kepada pemerintah untuk dijadikan lokasi calon pusat pemerintahan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Cilangkahan, penyerahan ini dilakukan pada Kamis, 11 Juli 2024.
Tanah tersebut merupakan tanah negara yang telah dipersiapkan untuk menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Cilangkahan, yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Lebak.
Salah seorang petani penggarap, Sukaria, yang merupakan warga Kampung Cikeusik Mesjid, Desa Malingping Selatan, menyatakan kesiapannya untuk menyerahkan tanah yang telah digarapnya selama puluhan tahun.
“Saya bersama petani lainnya mendukung penuh perjuangan Bakor PKC agar Cilangkahan segera menjadi kabupaten. Semoga perjuangan yang akan dilakukan Bakor PKC pada tanggal 31 Juli 2024 membuahkan hasil,” ujar Sukaria pada Jumat (12/7/2024).
Hal senada diungkapkan oleh H. Iyat (70), petani penggarap dari Kampung Polotot Kidul, Desa Malingping Selatan. Ia menyatakan kesiapannya untuk menyerahkan tanah tersebut namun berharap masih bisa memanfaatkannya selama belum digunakan oleh pemerintah.
“Saya mohon kebijakan pemerintah dan Bakor agar kami masih dapat menggarap tanah tersebut selama belum digunakan,” terangnya.
Sementara, Kepala Desa Rahong, Ubed Jubaedi, menyatakan bahwa penyerahan tanah ini menandakan tingginya dukungan masyarakat terhadap pemekaran wilayah DOB Cilangkahan.
“Soal polemik tanah garapan di calon pusat pemerintahan Kabupaten Cilangkahan sudah clear and clean, para penggarap telah menyerahkannya dan data faktual disimpan di desa,” jelasnya
Demikian itu, Sekretaris Umum Bakor PKC, Akhmad Taufik, mengapresiasi langkah para petani yang memahami kepentingan masyarakat luas, sehingga proses serah terima tanah berjalan lancar.
“Dengan diserahkannya tanah ini, masyarakat menunjukkan keinginan yang kuat untuk berkontribusi dalam mewujudkan pemekaran DOB Cilangkahan. Mudah-mudahan perjuangan ini segera terwujud dan menjadi kemenangan bagi seluruh masyarakat,” tandasnya. (*/Nandi)
