LEBAK – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mencatat jumlah Kasus demam berdarah dangue (DBD) di Lebak Tahun 2024 mengalami peningkatan hingga 2.900 orang dengan 9 orang dilaporkan meninggal dibandingkan 2023 mencapai 764 orang dan 4 orang dilaporkan meninggal.
“Kasus DBD tahun ini meningkat secara signifikan, bahkan hampir ditemukan hampir di 28 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Dinkes Lebak, Budi, pada Senin (30/12/2024).
Budi menjelaskan optimalnya pencegahan penyebaran penyakit DBD memerlukan kesadaran dan peran aktif dari masyarakat.
“Untuk hasil yang optimal, peran serta masyarakat sangat diharapkan dalam memantau dan membasmi jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggalnya,” jelasnya.
Menurutnya, upaya telah dilakukan oleh Dinkes Lebak untuk menekan penyebaran DBD, termasuk fogging dan penyuluhan tentang pentingnya langkah pencegahan.
“Kami terus mensosialisasikan langkah-langkah 3M Plus, yakni menguras, menutup, mengubur, serta penggunaan kelambu dan obat anti nyamuk,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan program pencegahan DBD sangat bergantung pada kesadaran masyarakat.
“Tanpa peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, sulit untuk menekan laju penyebaran penyakit ini,” katanya.(*/Nandi)
