Duh! Petani di Malingping Lebak Terancam Gagal Panen, Diduga Gegara Ini

DPRD Pandeglang Adhyaksa

LEBAK – Sekitar 50 hektare (Ha) lebih lahan sawah di Desa Malingping Selatan dan Desa Rahong, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak terancam gagal panen akibat kekeringan.

Pantauan wartawan di lokasi, permukaan tanah yang sudah ditanami padi oleh para petani itu pun terlihat mulai terbelah-belah kekeringan karena tidak ada air yang mengalir. Sementara saluran air irigasi di wilayah tersebut diduga tidak berfungsi.

“Sawah kekeringan, irigasinya tidak ada airnya pak, kalau sampai dua minggu lagi air tidak ada mengalir ke sawah, pastinya bakal gagal tanam,” kata salah seorang petani yang enggan disebutkan namanya, Senin (26/4/2021).

“Sudah mah kemarin harga gabah murah ditambah sekarang akan gagal nyawah,” keluhnya.

Petani itu berharap agar kondisi irigasi tersebut menjadi perhatian pemerintah, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Banten, karena saat ini air menjadi kebutuhan mereka.

Loading...

“Kami berharap pemerintah tidak tutup mata dengan kondisi ini, kami di sini rata-rata petani, jika kami tidak bisa nanam padi karena tidak ada air, kami ngasih makan anak istri dari mana? Kami mohon banget agar irigasi itu tidak hanya bangunannya saja yang ada, tapi manfaatnya pun harus terasa oleh masyarakat (petani, red),” pintanya.

Terpisah, Ketua umum DPP Laskar Pasundan Indonesia (LPI), Rohmat Hidayat mengaku, pihaknya sudah melakukan investigasi ke beberapa titik saluran irigasi di wilayah Kabupaten Lebak, dan menemukan beberapa irigasi tidak ada airnya saat musim kemarau seperti saat ini.

“Kami sudah terjun ke lapangan dan banyak menemukan irigasi guludug (tadah hujan, red), yang ada airnya hanya saat musim hujan saja,” sebutnya.

Kendati demikian, Rohmat menegaskan, pihaknya meminta kepada pihak terkait agar dapat bertanggung jawab dengan bangunan irigasi yang sudah ada namun minim dirasakan manfaatnya.

Dikatakan Rohmat, program pemerintah dalam membangun ekonomi wilayah khususnya di sektor pertanian sudah menghabiskan anggaran yang cukup besar.

“Irigasi itu kan sarana penunjang wilayah pertanian, bukan untuk saluran ketika air meluap saja, tetapi untuk menopang produktivitas lahan sawah masyarakat. Jangan sampai anggaran negara dihambur-hamburkan tidak jelas,” tegas Rohmat. (*/M.Arifin)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien