Harga Kebutuhan Pokok di Lebak Naik Jelang Ramadan, Pedagang Ungkap Penyebabnya

LEBAK – Menjelang bulan Ramadan 2025, harga kebutuhan pokok di Pasar Rangkasbitung terpantau masih stabil.
Namun, para pedagang memperkirakan kenaikan harga akan terjadi pada H-3 atau H-7 sebelum Ramadan, seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat.
Berdasarkan pengakuan beberapa pedagang, lonjakan harga menjelang Ramadan adalah pola tahunan yang selalu terjadi.
Salah satu pedagang di Pasar Rangkasbitung, Andri mengatakan, kenaikan biasanya disebabkan oleh tingginya permintaan konsumen yang ingin mempersiapkan stok bahan pokok untuk sahur dan berbuka puasa.
“Saat ini harga masih stabil, tapi biasanya mendekati Ramadan, harga biasa naik. Ini karena banyak pembeli yang mulai belanja dalam jumlah lebih banyak,” kata Andri kepada Fakta Banten, Senin (17/2/2025).
Menurut Andri , beberapa komoditas yang biasanya mengalami kenaikan signifikan adalah beras, gula pasir, minyak goreng, daging ayam, telur, dan cabai.
“Tahun lalu, gula pasir naik dari Rp16.000 jadi Rp18.000 per kilogram, telur dari Rp28.000 jadi Rp32.000, dan cabai rawit bisa sampai Rp100.000 per kilogram. Kami belum tahu pasti tahun ini, tapi biasanya naik,” terangnya.
Senada dengan Andri, pedagang daging sapi, Wati (45), mengaku bahwa menjelang Ramadan, permintaan daging meningkat drastis, yang berdampak pada kenaikan harga.
“Biasanya, H-3 atau H-6 Ramadan, pembeli mulai ramai dan harga daging bisa naik Rp10.000 sampai Rp 30.000 per kilogram. Bahkan, bisa lebih tinggi. Kalau pasokan lancar, kenaikannya nggak terlalu tinggi,” ungkapnya.
Meski harga masih stabil saat ini, para pedagang dan masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan lonjakan harga menjelang Ramadan.
Harapannya, pemerintah dan pihak terkait dapat menjaga stabilitas harga agar masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan lebih tenang tanpa beban kenaikan harga kebutuhan pokok. (*/Sahrul).
