Jualan Takjil, Usaha Berkah Bagi Mahasiswa Rantauan di Lebak
LEBAK – Bukan lagi menjadi rahasia umum jika menjadi seorang mahasiswa yang jauh dari keluarga harus menunggu kiriman di setiap akhir bulan. Jika belum sampai waktu kiriman tiba, terpaksa harus banyak menahan lapar karena pembekalan menipis.
Namun berbeda dengan Farid Abdul Azis, salah satu mahasiswa asal Rangkasbitung yang memilih untuk berwirausaha untuk menghasilkan rupiah sendiri, dari pada harus menahan lapar dan terus menunggu kiriman dari keluarga.
“Jauh daripada keluarga bukan alasan untuk bermanja ria menunggu kiriman daripada orang tua di setiap akhir bulannya, terlebih kami adalah seorang mahasiswa yang berkumpul dari berbagai macam daerah di Kabupaten Lebak untuk sama-sama menjalin kebersamaan dalam riuhnya kekeluargaan yang erat,” kata Farid Abdul Azis, kepada Fakta Banten, Sabtu (19/5/2018).
Farid melanjutkan, maka dari itu kami mencoba untuk mengimplementasikan ilmu yang dimiliki di salah satu perguruan tinggi ekonomi swasta di Rangkasbitung, sebagai percontohan untuk menumbuhkembangkan rasa enterpreunership khususnya kepada anak muda yang ada di Kabupaten Lebak.
“Dan kami memanfaatkan bulan suci Ramadhan ini dengan berjualan takjil yang diberi nama Es Cenat-cenut dengan harga Rp 5000, buka setiap sore jam 16.00 WIB di pinggir jalan raya sebelum Lampu Merah Malang Nengah,” tambahnya.
Ia juga berharap semoga apa yang Ia lakukan dapat dicontoh oleh mahasiswa lainnya.
“Semoga kewirausahaan yang sedang kami rintis ini dapat dijadikan percontohan anak muda yang ada di Kabupaten Lebak khususnya agar dapat merubah pola pikir anak muda masa kini yang hanya berfikir setelah lulus nanti saya akan dapat kerja di mana,” harapnya. (*/Eza-YF)