Kasus TBC di Lebak Meningkat, Ribuan Warga Terjangkit dan 31 Meninggal Dunia

 

LEBAK – Ribuan warga Kabupaten Lebak terjangkit penyakit tuberkulosis (TBC) setiap tahunnya, dengan jumlah yang terus meningkat.

Pada tahun ini, sebanyak 31 warga dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit yang menular melalui udara ini.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, Budhi, mengatakan bahwa TBC menjadi salah satu prioritas Dinkes Lebak.

“Kami melihat ada tren peningkatan kasus setiap tahunnya, meski kami sudah rutin melakukan sosialisasi agar masyarakat lebih waspada dan menjaga kesehatan,” ujar Budhi pada Selasa (5/11/2024).

Data Dinkes menunjukkan, kasus TBC di Lebak pada tahun 2022 mencapai 3.453 orang, naik menjadi 4.458 orang di 2023, dan per November 2024 telah tercatat sebanyak 3.030 orang terjangkit.

“Setiap tahun ada peningkatan kasus. Untuk tahun ini, kami mencatat 31 warga yang meninggal dunia,” tambah Budhi.

Dinkes Nataru

Lebih lanjut, Budhi merinci bahwa pada tahun 2022 jumlah penderita TBC laki-laki mencapai 2.114 orang dan perempuan 1.339 orang. Pada tahun 2023, penderita laki-laki bertambah menjadi 2.732 orang dan perempuan 1.726 orang. Sedangkan, pada tahun 2024, anak-anak yang terjangkit TBC berjumlah 373 orang, dengan kasus dewasa belum dirinci.

Budhi menjelaskan bahwa faktor penyebaran TBC yang cepat disebabkan oleh kontak langsung dan melalui udara, serta kemudahan akses pelayanan kesehatan di masyarakat, yang memudahkan deteksi dini.

“Dengan fasilitas kesehatan yang semakin mudah diakses, kami dapat mendeteksi lebih banyak kasus, terutama mereka yang memiliki kontak erat dengan penderita TBC yang belum diobati,” jelasnya.

Beberapa kelompok yang paling berisiko terkena TBC, menurut Budhi, antara lain anak-anak, penderita HIV/AIDS, orang lanjut usia, penderita diabetes, dan perokok.

Demi mencegah penularan, Budhi mengimbau penderita TBC untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, termasuk menutup mulut saat batuk atau bersin, menggunakan tisu atau saputangan, dan tidak membuang dahak sembarangan. Selain itu, penting bagi setiap rumah memiliki ventilasi udara yang baik agar sirkulasi udara lancar.

Budhi juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat, terutama bagi penderita TBC untuk minum obat secara teratur selama 6-8 bulan hingga sembuh total.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mengenali gejala awal TBC, seperti batuk terus-menerus, demam berkepanjangan, sesak napas, penurunan berat badan, dan nafsu makan yang menurun.

“Jika ada gejala, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan dahak menggunakan alat TCM (tes cepat molekuler) untuk memastikan apakah terkena TBC atau tidak,” tutup Budhi.(*/Nandi)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien