Mengenal Ngangiran, Budaya Islam di Kabupaten Lebak
LEBAK – Ngangiran, itulah sebutan yang diwariskan oleh leluhur dan berkembang pada generasi saat ini. Dalam bahasa Indonesia ngangiran berarti bersih-bersih ketika anak bayi yang baru lahir.
Ngangiran atau bersih-bersih merupakan sunnah rosul untuk memberikan nama terbaik bagi anak bayi yang baru lahir, biasanya dilakukan di atas 40 hari.
Dalam prosesi bersih-bersih tersebut dibacakan shalawat Al-Barjanji, dan di akhiri dengan memberikan shodaqoh kepada para jamaah yang hadir berupa bingkisan makanan atau biasa disebut dengan barekat.
Masyarakat biasanya menambahkan aksesoris dalam prosesi tersebut dengan menyediakan lilin sebagai perumpamaan agar terang masa depan sang anak, menyediakan perahu sebagai perumpaan hidup laksana perahu atau kapal yang akan diarungi anak yang penuh dengan hiasan bunga atau kembang. Hal ini sebagai sunnah rosul tentang wewangian. Memotong sebagian rambut sang bayi biasanya ditimbang dan di tukarkan dengan emas lalu di shodaqohkan.
“Alhamdulillah kami malam hari ini berbahagia dengan kelahiran anggota keluarga baru, dan sudah menjalankan sunnah rosul sambil memberikan nama terbaik dengan tujuan untuk pendidikan bagi sang bayi dengan doa terbaik,” kata pemuka agama Ustadz Aris kepada faktabanten.co.id, Senin (2/7/2018).
Ustadz Aris menuturkan, kepada anak-anak yang hidup di masa kini yang belum tahu tentang maksud dan tujuannya di langsungkan prosesi ini tak lain hanya semata shodaqoh.
“Semoga saja anak-anak mampu mengetahui maksud dan tujuan agar tidak sekedar hanya ikut-ikutan semata, karena kita dituntut untuk selalu belajar hingga akhir hayat sesuai perintah rosul pada hadistnya,” ujarnya. (*/Eza Y,F)