LEBAK – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Program Penguatan Pangan Lestari resmi diluncurkan secara serentak di seluruh Indonesia.
Program ini bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pertanian secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak menyatakan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam membangun sistem pangan yang tangguh serta adaptif terhadap tantangan global, seperti perubahan iklim dan dinamika pasar.
“Melalui pendekatan terintegrasi, program ini akan melibatkan berbagai elemen, mulai dari petani, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat. Tujuannya adalah memastikan produksi pangan yang berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan petani,” kata dia kepada Fakta Banten, Rabu (26/2/2025).
Untuk mencapai tujuan tersebut, program ini mengedepankan beberapa strategi utama, antara lain:
1. Pemberdayaan Petani dan Kelompok Tani
Memberikan pelatihan serta pendampingan agar petani lebih mandiri, inovatif, dan mampu mengembangkan usaha pertaniannya.
2. Sinergi Multi-Stakeholder
Memperkuat kerja sama antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan komunitas lokal dalam pengelolaan pangan lestari.
Polri bersama Dinas Pertanian Kabupaten Lebak turut berperan dalam memastikan kelancaran program ini dengan fokus pada pengamanan distribusi pangan serta pendampingan petani melalui berbagai inisiatif pelatihan dan penyuluhan.
Polri juga terlibat aktif dalam mengawal program makan bergizi gratis dengan memastikan distribusi bahan pangan berjalan lancar dan tepat sasaran.
Dinas Pertanian Kabupaten Lebak mengapresiasi sinergi yang terjalin dengan Polri dalam mendukung keberlanjutan program ini.
Kolaborasi antara kepolisian dan sektor pertanian diharapkan dapat mempercepat pencapaian target ketahanan pangan yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan.
Dengan adanya Program Pangan Lestari, Kabupaten Lebak diharapkan mampu menjadi salah satu daerah percontohan dalam implementasi sistem pangan lestari di tingkat nasional.
Komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci utama dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh untuk masa depan. (*/Sahrul).
