Ratusan Mahasiswa La Tansa Mashiro Ikuti Kuliah Umum Bersama Ulama Suriah
LEBAK – Sebanyak 500 mahasiswa La Tansa Mashiro mengikuti stadium general pendidikan Islam dan tasawuf bersama Dr Syekh Muhammad Rajab Dieb, salah satu ulama kharismatik Suriah. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh STAI La Tansa Mashiro Rangkasbitung.
“Kegiatan ini (kuliah umum-red) salah satu syarat wajib yang diikuti oleh mahasiswa semester VII. Bahwa pada semester tujuh Itu harus ada namanya seminar atau stadium general,” kata Ketua Panitia Stadium General Mumu Zaenal Mutaqin, Senin (9/12/2019).
Mumu menjelaskan, stadium general tahun ini, mendatangkan seorang ulama besar asal Suriah, yaitu Dr Syekh Muhammad Rajab Dieb. Ia merupakan salah satu ulama kharismatik, murabi besar dan pimpinan mufti negeri Syam atau Suriah.
“Adapun kajian tentang tasawuf, itu bagaimana dalam pendidikan islam ada unsur-unsur tasawuf dalam pendidikan itu. Sehingga seorang pendidik atau calon pendidik bisa mengimplementasikan tasawuf dalam pendidikan itu,” katanya.
“Harapannya supaya nilai tasawuf itu bisa hadir, bisa mewarnai dirinya masing-masing ketika menjadi seorang pendidik itu akan lahir kebijaksanaan. Lalu apabila menjadi ekonom akan menjadi ekonom baik, dan ketika menjadi calon bidan akan menjadi bidan baik,” katanya.
Lebih lanjut Mumu mengatakan, kegiatan seminar tersebut digelar rutin setiap tahun dan diwajibkan bagi mahasiswa semester tujuh.
“Ini wajib karena sertifikat hasil seminar menjadi syarat wajib dilampirkan dalam pengajuan skripsi. Jadi ini hanya wajib untuk semester 7,” katanya.
Koordinator Perguruan Tinggi La Tansa Mashiro KH Soleh mengungkapkan, Dr Syekh Muhammad Rajab Dieb sudah melakukan kunjungan ke berapa daerah di Indonesia.
“Ini kunjungan pertama ke Banten. Beliau luar biasa ahli dan kita bersyukur tidak ada sesuatu kebetulan, ini adalah kebajikan di dunia dan akhirat, mereka mendoakan semoga menjadi orang-orang sukses,” katanya.
Dr Syekh Muhammad Rajab Dieb menuturkan, tasawuf itu sebenarnya akhlak Rosulullah SAW.
“Kalau mau kita lihat tasawuf adalah figur secara murni beliaulah. Agama hakikatnya dalam tasawuf adalah akhlak Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Lebih lanjut, Syekh Dieb mengatakan, salah satu indikasi orang sudah merasakan kedekatan akhlak dalam dirinya selalu merasa dilihat Allah, kemudian dekat dan rasa takut dari Allah.
“Kita selalu menghindari dan jauh dari perbuatan dosa maka menjadi satu bukti, satu hal prespektif tasawuf akan indah di mata Allah SWT. Oleh karena itu sifat orang mencapai tasawuf dia selalu ingat kepada Allah, baik dalam keadaan berbaring, tidur, ia selalu ingat dan cinta kepada Allah SWT,” katanya. (*/Sandi)