Loading...

Seblak Seuhah Bikin Heboh Kaum Hawa di Lebak

 

LEBAK– Di tengah derasnya arus tren kuliner modern, Seblak Seuhah justru mencuri perhatian kaum hawa di Kabupaten Lebak.

Bukan hanya karena rasanya yang menggugah selera, tapi juga sensasi pedasnya yang konon bisa bikin mata berkaca-kaca sekaligus hati bahagia.

Warung-warung seblak di berbagai sudut kota, mulai dari Rangkasbitung hingga Malingping, ramai diserbu pembeli.

Menariknya, mayoritas pembeli adalah perempuan usia produktif yang tak ragu mengantre meski matahari bersinar terik.

“Kalau belum makan seblak level pedes banget, rasanya belum sah jadi cewek Lebak kekinian,” canda Afifa (21), mahasiswi asal Cibadak, saat ditemui di salah satu warung Seblak Seuhah di kawasan Multatuli, pada Kamis (24/4/2025).

Meski sebagian besar menyantap seblak dengan senyum dan sesenggukan, tak sedikit yang datang justru demi pengalaman “latah sosial media”.

Menurut pengamat kuliner lokal, Umi Julaeha, fenomena ini tak bisa dipandang remeh.

“Seblak kini bukan cuma makanan, tapi budaya populer yang menyatukan rasa pedas dengan ruang ekspresi perempuan muda. Mereka datang, makan, curhat, lalu update story,” ungkapnya.

Dari sisi ekonomi, para pedagang seblak juga ketiban berkah.

Penjual seblak kaki lima kini bisa meraup omset harian hingga Rp1 juta.

Bahkan, beberapa di antaranya sudah membuka cabang dengan konsep kafe kekinian.

“Dulu saya jualan cuma pakai gerobak dorong. Sekarang alhamdulillah udah punya tempat sendiri. Semua berkat seblak dan bumbu rahasia yang katanya bisa bikin orang kangen,” ujar Yeni pemilik warung seblak di Rangkasbitung.

Fenomena Seblak di Lebak bukan semata soal lidah yang terbakar, tapi juga tentang kreativitas, ekonomi kerakyatan, dan bagaimana makanan sederhana bisa menyatukan tawa, tangis, serta cerita kaum hawa di tengah hiruk-pikuk zaman. (*/Sahrul).

DPRD Cilegon Buruh
WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien