LEBAK – Muhamad Roji Santani Ketua Barisan Kader Gusdur (Barikade Gusdur) turut menyoroti kinerja Bawaslu Kabupaten Lebak, yang menurutnya terkesan tebang pilih dalam melakukan penertiban alat peraga kampanye (APK) para peserta pemilu 2024 di wilayah Kabupaten Lebak.
Upaya penertiban APK yang sudah dilakukan Bawaslu Lebak dan Satpol PP dinilai setengah hati dan terkesan tebang pilih. Karena, masih ada beberapa APK yang terpasang dan luput dari penertiban.
“Penertiban APK terkesan ‘setengah hati’. Faktanya, masih banyak APK seperti baliho dan banner yang terpampang di pusat perkotaan maupun di kecamatan,” kata Roji, pada saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (21/10/2023).
Kata dia, penertiban atau penurunan APK yang dilakukan oleh Bawaslu Lebak dan Satpol PP diduga tidak mencerminkan keadilan bagi semua peserta pemilu serentak 2024 mendatang. Sebab, masih ada APK Bacaleg tertentu yang dibiarkan, dan luput dari penertiban.
“Kalau APK selain itu habis dicopotin oleh Satpol PP dan Bawaslu Lebak. Jika mau menegakkan aturan, jangan tebang pilih karena Kabupaten Lebak bukan milik kelompok atau pihak tertentu,” ucapnya.
Roji berharap kepada Satpol PP dan Bawaslu Lebak agar profesional pada saat melaksanakan penertiban APK.
Menurutnya, jika ini mengacu pada Peraturan KPU RI, tentunya APK di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak harus dibersihkan.
Sementara itu, Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Lebak, Dwi Agus Setiawan mengakui jika pihaknya belum seluruhnya membersihkan APK, karena disebabkan personil yang sangat terbatas.
“Proses penertiban APK masih berlanjut, jadi akan terus dilakukan,” kata Dwi Agus Setiawan saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Kepada para peserta pemilu, menurutnya harus faham aturan Peraturan KPU RI terkait kampanye. Sebelumnya, pihaknya sudah memberikan himbauan kepada para peserta pemilu 2024, agar jangan memasang APK sebelum masa kampanye. (*/Yod/Aji)
