Loading...

Timbulkan Bau Tak Sedap, Warga Minta Pemda Lebak Tutup TPSA Cihara

IP UBP Suralaya HUT Cilegon

LEBAK – Polusi udara dan bau tidak sedap yang berasal dari tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Cihara membuat warga sekitar berang.

TPSA yang tepatnya berlokasi di Kampung Ciganggaeng, Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak ini menggangu warga sudah cukup lama.

Ma’ruf salah satu warga Pasir Mantang sekaligus tokoh masyarakat setempat kepada faktabanten.co.id mengatakan, lingkungan dimana tempat tinggal mereka telah tercemari oleh polusi udara dan bau tidak sedap yang berasal dari TPSA Cihara, dan ini telah berlangsung lama.

“Sudah lama sekali warga Kampung Pasir Mantang dan Cigangaeng merasa terganggu dengan adanya TPSA Cihara yang berdiri tidak jauh dari tempat tinggal kami, ” kata Ma’ruf. Sabtu (13/10/2018).

Dia juga menjelaskan, warga merasa tidak nyaman akibat bau busuk yang menyengat tersebut, terlebih saat hujan turun.

“Untuk itu kami berharap kepada Pemda Lebak agar segera menutup atau memindahkan TPSA Cihara, apabila Pemerintah Daerah tidak menanggapi dan juga tidak ada penyelesaian,  maka kami beranggapan Pemda Lebak tidak mendukung adanya Lebak Sehat,” ujarnya.

Ma’ruf menambahkan, bukan hanya bau busuk saja yang dirasakan oleh warga, akan tetapi, banyaknya lalat dan tikus yang berdatangan dikarenakan adanya TPSA tersebut.

“Lalat ijo sudah mulai masuk kepemukiman pak, kalau kita makan saja harus menggunakan kipas angin agar lalat tidak menempel ke makanan,” tambahnya.

Sementara itu, Husen warga Kampung Ciganggaeng menjelaskan, jika mobil pengangkut sampah tersebut beraktivitasnya pada malam hari, dan setiap harinya ada sekitar 4-5 mobil pengangkut sampah.

“Kayaknya sih sampah se-Lebak Selatan dibuangnya ke TPSA Cihara ini, soalnya di selatan ini perasaan tidak ada lagi tempat pembuangan sampah akhir selain di sini,” kata Husen.

Husen juga mengeluhkan, dengan adanya TPSA, sumur-sumur warga khususnya warga masyarakat Kampung Ciganggaeng tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dikarenakan sudah berwarna dan berbau.

“Malahan saat ini warga sudah ada yang terkena gatal-gatal karena mengkonsumsi air sumur, yang diperkirakan sudah tercemar limbah dari TPSA,” pungkasnya. (*/sandi)

[socialpoll id=”2521136″]

WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien