Wakil Bupati Sambangi Pendemo Yang Nginap di Depan Gerbang Pemkab Lebak

 

 

LEBAK – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Komunitas Mahasiswa Taktis Demokratis Wanassalam (Matadewa), akhirnya disambangi oleh Wakil Bupati Lebak H. Ade Sumardi.

Aksi mahasiswa tersebut merupakan bentuk protes atas kekecewaan terhadap Kepemimpinan Iti Jayabaya- Ade Sumardi, dengan cara menginap di depan pintu gerbang Pemkab Lebak, selama 7 hari 6 malam.

“Aksi yang kami lakukan merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja dari Pemerintahan Kabupaten Lebak. Seperti halnya jumlah kemiskinan yang terus meningkat bahkan jumlah penduduk miskin tahun 2022, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), lebih banyak dari jumlah penduduk miskin pada tahun 2011. Ini jelas adanya kenaikan angka kemiskinan yang sangat signifikan,” ucap Korlap aksi Nurdin kepada Fakta Banten, Rabu, (31/05/2023).

Tidak hanya soal kemiskinan, menurut Nurdin, IPM, UMK dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), di Kabupaten Lebak juga sangat sangat memperihatinkan.

“IPM Kabupaten Lebak selalu menjadi yang terendah di Provinsi Banten. Begitupun dengan UMKnya yang juga ada di posisi terendah. Serta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga sama memperihatinkan nya yang semakin meningkat. Tingkat pengangguran terbuka kita yang sekarang jauh lebih banyak dari tahun 2013. Ini jelas merupakan bukti betapa buruknya kinerja Pemda Lebak,” tutur Nurdin.

Terakhir dirinya menyoroti respon dari Pemda Lebak, yang menurutnya seperti anti terhadap demonstrasi.

Dirinya menjelaskan bahwa dirinya melakukan demonstrasi dengan beberapa rekan mahasiswa lainnya serta sampai rela menginap selama 7 Hari 6 Malam dengan harapan aspirasi dirinya bersama rekan rekan mahasiswa lainnya didengar.

“Kami meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Lebak jangan anti terhadap demonstrasi, kami sudah melakukan aksi menginap di depan Kantor Bupati Lebak selama 7 hari 6 malam, dan pada hari ke 7 baru ditemui. Ini jelas bukan sikap dan respon yang baik dari seorang pemimpin,” ujar Nurdin.

Sementara itu Ketua umum Koordinator Pusat Matadewa Repi Rizali mengatakan, bahwa menurutnya Bupati dan Wakil Bupati Lebak, dinilai sudah gagal dalam membangun Kabupaten Lebak dan meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Lebak untuk segera mundur dari jabatannya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

“Kami menilai bahwa Bupati dan Wakil Bupati Lebak sudah gagal dalam memimpin Kabupaten Lebak, dengan indikator yang sudah kami sampaikan dan solusi dari semua permasalahan yang ada di Kabupaten Lebak. Hari ini adalah kemunduran dari Bupati dan Wakil Bupati Lebak yang merupakan produk dari oligarki Dinasti Jayabaya” pungkasnya.

Repi mengatakan, apa yang menjadi tuntutan dari Komunitas Matadewa sudah disampaikan langsung kepada Wakil Bupati Lebak pada pagi tadi Wakil Bupati Lebak menemui masa aksi di Pintu Gerbang Pemda Lebak.

“Tuntutan kami dan aspirasi kami sudah disampaikan kepada Wakil Bupati Lebak. Ketika disinggung terkait tulisan spanduk kita yakni, Dinasti Jayabaya Berkuasa Rakyat Lebak Menderita dirinya mengatakan no comment untuk itu,” pungkasnya.

Lanjut Repi menegaskan, Bupati dan Wakil Bupati harus mundur dengan sesingkat singkatnya.

Karena menurut dirinya orientasi dari Bupati dan Wakil Bupati Lebak hari ini dan ke depan sudah bukan lagi tentang rakyat Lebak akan tetapi tentang bagaimana caranya mereka bisa menang dalam Pemilu Legislatif 2024. (Yod/Aji).

Honda