Wanita di Lebak Ditemukan Tewas di Dalam Kamar, Diduga Tersengat Listrik
LEBAK – Seorang wanita berinisial AW (30) warga Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di dalam kamar tidurnya pada Rabu (30/3) sekitar pukul 16.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki mengatakan, bahwa korban sudah 2 hari tak pernah terlihat oleh orang tua angkat dan kerabat korban. Namun saat diselidiki, korban justru sudah tak bernyawa di dalam sebuah kamar tidurnya dengan posisi terlentang di lantai.
“Diduga korban meninggal sudah 2 hari diakibatkan tersengat aliran listrik di dalam kamarnya. Terdapat luka di bagian wajah seperti luka bakar. Terdapat pembengkakan di sekujur tubuh,” kata Febby, Kamis (31/3).
Dihubungi terpisah, Kapolsek Rangkasbitung AKP Pipih Iwan Hermansyah menuturkan, bahwa penemuan korban bermula dari terciumnya bau tak sedap di sekitar kediaman korban. Kemudian saat dilakukan penelusuran, bau tak sedap tersebut mengarah ke kamar tidur korban yang terkunci rapat.
“Jadi saksi dan warga ini mendatangi tempat bangunan kamar yang ditempati korban, dan melihat dari jendela kamar samping yang ditempati korban, tercium bau tak sedap,” terang Pipih.
Disampaikan Pipih, warga beserta keluarga korban pun mendobrak pintu kamar korban lantaran terkunci dari dalam. Hasilnya, korban yang tinggal bersama keluarganya itu ditemukan sudah tak bernyawa dengan posisi terlentang di lantai kamar korban.
“Korban ini tinggal bersama keluarganya, tapi dengan kamar terpisah. Pintu kamar korban dibuka paksa, setelah pintu terbuka terlihat korban sudah meninggal. Kondisinya sudah membengkak serta bau busuk yang menyengat,” kata Pipih.
“Saat ditemukan, korban mengenakan kaos pendek abu-abu dengan celana pendek hitam,” imbuhnya.
Jasad korban langsung dievakuasi menuju Rumah Sakit Adjidarmo Lebak guna menjalani pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Bahkan tim identifikasi Polres Lebak pun sudah diterjunkan untuk melakukan olah TKP.
“Keluarga menolak autopsi dan menerima itu sebagai musibah,” tandas Pipih. (*/YS)