JAKARTA – Erick Thohir sebaiknya fokus dalam mengurus kinerja BUMN. Kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat, (3/3/2023) yang menewaskan 16 orang serta 50 luka bakar merupakan pelajaran berharga bagi Erick untuk fokus pada bidangnya.
Kebakaran ini menyedihkan sekali jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 2009, yang menelan satu korban jiwa. Demikian kata Pengamat dari Lembaga Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan.
Syahganda menyatakan, meski Pertamina melakukan MOU dengan TNI untuk menyelamatkan aset vital.
“Seperti depo Plumpang, namun kementerian BUMN harus memantau aspek safety secara sungguh-sungguh. HSE (Health, Safety and Environment) atau K3 harus dievaluasi secara total,” ujar Syahganda, Sabtu (4/3/2023).
Menurutnya, kebakaran Depo Pertamina ini telah terjadi berulang kali, yakni 2009 dan 2017.
“Jika Erick terlalu banyak mengurusi hal-hal di luar BUMN, seperti sepakbola, organisasi kemasyarakatan tertentu, berbagai kepanitiaan non BUMN, serta lainnya, yang terkesan membangun pencitraan, maka pengawasan Erick terhadap kinerja BUMN bisa terbengkalai,” tambah Syahganda.
Syahganda selanjutnya mengharapkan Erick memerintahkan Pertamina memberikan ganti rugi yang sangat pantas untuk korban dan keluarga korban.
“Terutama buruh pertamina Depo Plumpang, serta mengganti jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina karena kelalaian berat,” pungkasnya. (*/Red)