3 Pembakar Hutan di Riau Ngaku Dibayar Pengusaha
JAKARTA – Musim panas dimanfaatkan oleh para pemilik tanah, untuk membuka ladang baru. Sayangnya, cara yang ditempuh merugikan banyak pihak, yakni dengan membakar hutan.
Perbaiki Kata Sandi
Pasword akan dikirimkan ke Email anda
JAKARTA – Musim panas dimanfaatkan oleh para pemilik tanah, untuk membuka ladang baru. Sayangnya, cara yang ditempuh merugikan banyak pihak, yakni dengan membakar hutan.
Tak hanya kabut asap, api juga kerap menjalar ke area yang berbahaya. Seperti yang terjadi di Jambi, kebakaran lahan sudah mulai masuk ke kawasan hutan lindung. Sementara, di Riau ladang minyak milik PT Pertamina terancam akibat ulah tersebut.
Dilansir dari VIVAnews, Minggu 15 September 2019, pantauan udara menunjukkan bagaimana asap mengepul di Hutan Lindung Gambut Londerang. Petugas sibuk memadamkan api, baik dari darat maupun udara.
Tiga helikopter dikerahkan untuk membawa air dan menjatuhkannya dari udara. Sementara itu, Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan setempat bekerja melakukan pendinginan. Kebakaran sudah melanda hutan di Riau selama dua bulan. Ada 44 titik api yang dideteksi oleh petugas.
Api yan berkobar dekat ladang minyak, tentu sangat berbahaya. Itu sebabnya, kawasan tersebut mendapat prioritas untuk pengamanan.
“Akan sangat membahayakan, bila api membakar sumur minyak Pertamina. Kawasan ini mendapat prioritas utama,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo.
Sementara itu, Polresta Barelang Batam berhasil menangkap tiga pelaku pembakaran hutan. Ketiganya diringkus, saat hendak membuka lahan di Bukit Bismilah Galang.
Menurut pengakuan mereka, ada pengusaha Batam yang memberi uang untuk melakukan hal itu. (*/Viva)