JABAR – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Generasi Muda Mathla’ul Anwar (GEMA MA) Jawa Barat telah melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-V dengan mengusung tema “Rejuvenasi Kepemimpinan Generasi Muda Mathla’ul Anwar Jabar Sebagai Sumber Cahaya Berkemajuan” berlangsung di Hotel Rizen Padjadjaran Kota Bogor, pada Minggu (18/8/2024) kemarin.
Muswil V DPW GEMA MA Jawa Barat ini di hadiri para pimpinan kabupaten/kota DPD GEMA MA se-Jawa Barat. Ahmad Yani terpilih aklamasi sebagai Ketua Umum untuk menakhodai DPW GEMA MA Jabar lima tahun yang akan datang.
Ahmad Yani, setelah ditetapkan terpilih secara aklamasi memimpin DPW GEMA MA Jabar, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya ke depan harus menjadi role model gerakan organisasi Islam di Jawa Barat, dengan menata administrasi dan menjalankan kaderisasi dengan kekuatan Ukhuwah Islamiyah, serta Islam berkemajuan dan mampu memberikan cahaya jalan kebermanfatan untuk umat manusia dan bangsa.
“GEMA MA Jabar harus menjadi inisiator perekat bangsa di tengah gunjang ganjing hilangnya rasa toleransi di kalangan masyarakat. Mudah-mudahan saya bisa membawa GEMA MA Jabar terus menuju kemajuan bukan kemunduran,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, pada Senin, (19/7/2024).
Pada kesempatan yang sama, Demisioner GEMA MA Jabar yang saat ini merupakan Anggota DPRD Jabar terpilih M. Rizky, mengungkapkan harapannya terhadap Ketua Umum terpilih GEMA MA Jabar, agar suapaya harus betul-betul merealisasikan yang dimaksud di dalam tema Muswil V tersebut.
“Harus memiliki sikap tawazun yang artinya sikap menyeimbangkan segala aspek dalam kehidupan, tidak condong kepada salah satu perkara saja. Sikap ini sebaiknya ada dalam diri setiap muslim dan diperintahkan secara langsung oleh Allah SWT dalam firman-Nya, agar menjadi pribadi yang mandiri dalam segala aspek,” ungkapnya.
Selain itu, Ketua Umum DPP GEMA MA Ahmad Nawawi juga menegaskan harapannya terhadap kepemimpinan Ahmad Yani di GEMA MA Jabar agar mampu menakhodai organisasi secara melesat dalam semua leading sektor.
“Perkenalkan GEMA MA Jabar keseluruh elemen, sehingga mampu dikenal. Sikap inklusif dalam keilmuan dan gerakan harus terukur dengan baik.” tegasnya. (*/Faqih)
