Ini Amalan-amalan Malam Takbiran Idul Fitri
JAKARTA – Umat Muslim di Indonesia merayakan Hari Idul Fitri pada Minggu (24/5/2020). Namun pada malam Hari Raya Idul Fitri, kita dianjurkan melakukan amalan. Apa saja?
Umat Muslim di Indonesia merayakan Hari Idul Fitri pada Minggu (24/5/2020). Namun pada malam Hari Raya Idul Fitri, kita dianjurkan melakukan amalan malam takbiran.
Amalan yang biasa dilakukan yakni bertakbir. Takbir yang dilakukan saat ini yakni hanya di rumah saja karena adanya pandemi virus corona.
Namun amalan-amalan pada malam takbiran, bukan hanya takbir saja. Ada amalan-amalan lainnya yang dianjurkan dikerjakan.
Berikut amalan-amalan malam takbiran seperti disebutkan Pimpinan Pondok Pesantren Syawarifiyyah Rorotan Jakarta Utara Ustadz Abul Hayyi Nur:
1. Bertakbir
Jika puasa Ramadhan, sudah sempurna mau 29 atau 30 hari maka disunnahkan pada kita untuk bertakbir. Sesuai Al quran Surah Al Baqoroh ayat 185:
فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهۡرَ فَلۡيَصُمۡهُۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُكۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
“Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Dan diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa dia mengeraskan bacaan takbir pada saat Idul Fitri dan Idul Adha ketika dalam perjalanan ke lapangan lokasi sholat Idul Fitri. Hal itu dilakukannya sampai imam datang.
Dalam buku bertajuk ‘Idul Fitri’ karya Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc., M. Ag, disebutkan, dari Ummu Athiyyah RA berkata: “Kami dahulu diperintahkan untuk keluar pada hari raya sehingga para gadis juga keluar dan perempuan yang sedang haid pun keluar rumah. Mereka berada di belakang jamaah sholat, mereka bertakbir sebagaimana jamaah lain bertakbir, mereka berdoa dengan doa para jamaah, mereka berharap keberkahan hari itu.” (HR. Bukhari).
2. Zakat Fitrah
Zakat fitrah dianjurkan diserahkan pada detik-detik terakhir Ramadhan atau sebelum khatib naik ke mimbar. Zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa. Kualitas beras atau makanan pokok untuk zakat fitrah harus sesuai dengan kualitas beras atau makanan pokok yang kita konsumsi sehari-hari. Beras atau makanan pokok tersebut dapat diganti dalam bentuk uang senilai 2,5 kg atau 3,5 liter beras.
3. Memperbanyak Ibadah di Malam Idul Fitri
Sesuai hadist nabi:
من قام ليلتي العيد محتسباً لله تعالى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب
“Barangsiapa yang beribadah pada Idul Fitri dan Idul Adha semata-mata mengharap ridha Allah, maka hatinya itu tak akan mati di mana hati-hati orang lain mati.” (HR Ibnu Majah).
Memperbanyak ibadah seperti bertakbir, berdoa, dan istigfar kepada Allah SWT.
Dalam buku bertajuk ‘Idul Fitri’ karya Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc., M. Ag, disebutkan, umat muslim dianjurkan menghidupkan malam Idul Fithri. Maksudnya adalah tetap mengisinya dengan ibadah-ibadah yang selama Ramadhan sudah dibangun. Jangan sampai ada kesan bahwa saat matahari terakhir Ramadhan terbenam, saat itu terbenam jugalah segala kebaikan yang sudah dirajut selama Ramadhan.
Membaca Al Quran, sholat tahajud, sholat witir, berdzikir, apalagi sholat Maghrib berjamaah, Isya berjamaah, dan Subuh berjamaah adalah hal yang tidak boleh hilang seiring bergantinya bulan dari Ramadhan menuju Syawal.
Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang shalat pada malam dua hari raya berharap ridha Allah maka tidak akan mati hatinya pada saat hati-hati manusia lain mati”. (HR. Ibnu Majah).
Secara khusus Imam As-Syafi’i berkata: “Doa akan dikabulkan pada lima malam yakni malam jumat, malam Idul Adha, malam takbiran Idul Fitri, awal malam bulan rajab dan pada malam nisfu sya’ban. (*/Detik)