Kelamaan Numpuk Di Gudang, Bulog ‘Buang’ 50.000 Ton beras

Lazisku

JAKARTA – Perum Bulog akan melepas 50.000 ton cadangan beras pemerintah (CBP). Sementara 1 juta ton lainnya akan menyusul.

Bulog melepas beras dalam artinya mengeluarkannya dari gudang tapi bukan untuk kebutuhan konsumsi langsung, tapi bisa dimanfaatkan untuk bahan baku MSG, ethanol, atau tepung giling.

Direktur utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan alasan pelepasan terkait dengan penurunan kualitas CBP. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2018, disebutkan bahwa pelepasan CBP dilakukan apabila CBP telah melampaui batas waktu simpan paling sedikit 4 bulan dan/atau berpotensi atau mengalami penurunan mutu.

Ks

“50.000 ton menjadi prioritas dilepas. Kita sudah menghitung berapa lama dia dapat bertahan dengan pengawasan laboratorium,” kata Budi Waseso di Bulog Coorporate University, Jakarta, Selasa (2/7/2019).

dprd pdg

Pelepasan CBP juga dilakukan agar Bulog dapat menyerap banyak cadangan beras baru mengingat produksi saat ini berlimpah sampai Agustus. Budi Waseso mengatakan penyerapan dipatok 2,5 juta ton.

Ia memandang meski saat ini tengah panen raya, tetap perlu ada pembatasan.

“Bulog keterbatasan gudang. Kalau penuh, maksimal yang dapat ditampung sebesar 2,7 juta ton,” jelasnya.

Selain itu, Budi Waseso mengatakan akan melepas juga 1 juta ton CBP yang diimpor pada Februari silam. Berbeda dengan CBP dalam negeri, kondisi CBP impor saat ini menurutnya masih tergolong baik dan tidak ada perubahan signifikan pada mutu beras.

“Satu juta ton paling tidak akan dilepas, tapi 50.000 ton menjadi prioritas,” katanya. (*/CNBC)

Dprs banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien