KH Ma’ruf Amin: Menjaga Protokol Kesehatan Merupakan Perintah Agama
JAKARTA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk pencegah penularan virus Corona (COVID-19). Ma’ruf menegaskan menjaga diri dan orang lain adalah perintah agama yang harus ditaati.
“Agama mengajarkan kepada kita untuk menjaga diri supaya tidak tertular dan tidak menularkan penyakit pada orang lain. Rasulullah menyatakan, janganlah kalian membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain,” kata Ma’ruf dalam sambutannya di Muktamar ke IV Persaudaran Muslimin Indonesia (Parmusi) yang disiarkan YouTube Parmusi News, Senin (28/9/2020).
“Membiarkan diri tertular berarti membahayakan diri sendiri, sedangkan menularkan penyakit kepada orang lain adalah membahayakan diri orang lain. Perbuatan tersebut dilarang oleh agama. Oleh karena itu menjaga protokol kesehatan bukan sekedar mematuhi anjuran pemerintah, tetapi merupakan perintah agama yang harus ditaati dan itu berarti menjalankan syariat Islam,” sambungnya.
Ma’ruf mengatakan pandemi Corona di dunia belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Dia mengatakan pemerintah terus berupaya menekan angka kematian dan menaikkan angka kesembuhan.
“Perkembangan pandemi COVID-19 di seluruh dunia termasuk di Indonesia masih belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Namun, meskipun jumlah penularan masih terus naik, kita juga mencatat jumlah kesembuhan yang semakin meningkat berkat kesiapan penanganan yang lebih baik. Ini semua tidak terlepas dari upaya bersama seluruh pihak,” katanya.
Lebih lanjut. Ma’ruf juga mengingatkan peran ulama dalam mengajak masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Menaati protokol kesehatan, menurut Ma’ruf adalah sebuah keharusan.
“Dalam situasi seperti inilah saya menilai peran para ulama dan pemuka agama sangatlah penting, khususnya dalam upaya pencegahan penularan COVID-19, dengan terus mengajak umat dan masyarakat untuk selalu mematuhi kedisiplinan dan kepatuhan terhadap protokol Kesehatan. Ini adalah satu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk dilaksanakan, karena pengabaian terhadap protokol kesehatan akan berisiko tinggi bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Hal ini harus disadari sebagai kepentingan sekaligus kewajiban bersama kita semua,” jelasnya.
Ma’ruf juga mengingatkan arahan dari Presiden Joko Widodo, di mana menyelamatkan kesehatan masyarakat adalah hal yang harus diutamakan. Selain itu, masyarakat harus bekerja sama untuk mematuhi protokol kesehatan.
“Saya juga ingin menggarisbawahi arahan Presiden pada pembukaan Muktamar, bahwa penanganan masalah kesehatan adalah yang utama. Namun hal yang lebih utama lagi adalah pencegahan penularan. Semua pihak harus disiplin melakukan protokol kesehatan agar penularan bisa ditekan dan kehidupan masyarakat bisa normal kembali,” tandasnya. (*/Detik)