KPK Nilai Visi Misi 2 Paslon Soal Korupsi Masih Normatif
JAKARTA – Debat pilpres pertama bertemakan ‘Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme’ telah selesai dilakoni oleh kedua paslon Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Setiap calon telah memaparkan visi misi mereka untuk menyelesaikan isu terkait 4 poin tema tersebut.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menanggapi jalannya debat dengan menilai Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi masih kurang inovatif dalam memberikan solusi terkait empat isu yang diangkat, khususnya berkaitan dengan permasalahan korupsi. Saut menyebut pernyataan kedua paslon cenderung normatif, dan menggunakan jalur aman untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan panelis.
“Kurang inovatif, masih normatif. Anda pemimpin harus memegang pedang pencegahan dan pemberantasan perilaku buruk (tidak saja korupsi) bahkan harus dengan sistem yang cepat, bukan sekedar normatif,” ujar Saut, Jumat (18/1/2019).
Pernyataan yang dinilai Saut masih normatif adalah terkait penegakkan hukum atau Law and Order. “Dalam banyak banyak kasus, bukan kita tidak punya Law (walau harus banyak yang mesti diperbaiki misalnya UU tipikor kita), akan tetapi Order-nya yang kurang nendang,” ucap Saut.
Meski hukum telah tegas mengatur pihak mana saja yang dapat dijerat dengan pasal tertentu, dalam hal ini pasal korupsi, namun dalam pelaksanaan hukumannya kerap tak sesuai. Hal itulah yang menurut Saut membuat law enforcement atau penegakan hukum di Indonesia banyak disoroti sejumlah pihak.
“Sejak tahun 1971 kita punya UU Tipikor, tapi order-nya yang kurang nendang sehingga Law Enforcement jadi bahan pergunjingan sampai hari ini. Nah, dalam debat bagaimananya dan indikatornya apa masih ragu-ragu dalam inovasi,” jelas Saut.
Meski tak mungkin bagi kedua paslon untuk memaparkan semua solusi mereka dalam satu sesi debat, Saut menuturkan setidaknya kedua paslon dapat menjelaskan secara singkat dalam waktu dua menit sesuai yang diarahkan moderator.
“Pastilah karena waktu kompleksitas korupsi tidak mungkin bahas, sebab akibat dan solusi disitu. Tapi kata kunci inovasi perbaikan Law and Order yang kurang nendang. Itu bisa 1 menit sebenarnya dibahas,” tutup Saut. (*/Kumparan)