Kris Budihardjo Gagas Rapat Akbar Virtual Lawan COVID-19
JAKARTA – Aktivis Sosial Kris Budihardjo menggagas rapat akbar virtual bertema “Perang total relawan bersatu melawan COVID-19 untuk Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh” dan sub tema “Kita bisa karena kita bangsa pemenang” yang akan diikuti sekitar seribu peserta pada Senin sore 12 Juli 2021.
“Teman-teman, kita pernah berjuang bersama. Mari kita berkumpul kembali menyatukan semua kemampuan terbaik kita dengan mengajak lebih banyak lagi saudara untuk melawan COVID-19. Bukan lagi Presiden yang kita perjuangkan. Bukan kepentingan politik yang kita bawa, tapi rakyat dan bangsa yang kita perjuangkan,” katanya di Jakarta, Senin pagi.
Kris Budihardjo mengemukakan keterangan tersebut kepada wartawan sehubungan akan dilaksanakannya rapat akbar secara daring dalam rangka menghadapi pandemi COVID-19 pada Senin sore tanggal 12 Juli 2021.
Selain sebagai aktivis sosial, Kris Budihardjo juga dikenal sebagai Ketua Umum Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH). RKIH itu sendiri adalah Ormas pendukung Presiden Jokowi yang kini bergerak di bidang ekonomi dan sosial untuk membantu warga di tengah pandemi COVID-19 dan membantu Pemerintah dalam memperkuat bisnis UKM di Indonesia.
Aktivis sosial itu lebih lanjut mengemukakan, rapat akbar secara daring itu dilaksanakan dalam rangka membentuk dan mendeklarasikan “Relawan Bersatu Melawan COVID-19” untuk menyelamatkan Indonesia dari pandemi COVID-19, karena sampai saat ini makin banyak korban meninggal akibat pandemi tersebut.
Menurut dia, upaya untuk mengatasi pandemi COVID-19 tidak bisa hanya dilaksanakan oleh Pemerintah, meski Pemerintah sudah berusaha melakukan hal terbaik dalam mengatasi masalah tersebut. “Perang” melawan COVID-19 yang tidak dapat diukur dan tidak terukur itu harus melibatkan peran serta masyarakat secara luas.
Ia lebih lanjut mengajak semua pihak terkait di luar pemerintahan untuk merapihkan barisan dan bergerak bersama dengan menghilangkan baju ego masing-masing, demi satu tujuan, yakni mengatasi pandemi COVID-19 secara tuntas.
Dalam kaitan itu pula Kris Budihardjo menggagas dilaksanakannya rapat akbar virtual bertema “Perang total relawan bersatu melawan COVID-19 untuk Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh” sambil mendeklarasikan pembentukan forum “Relawan Bersatu Melawan COVID-19” pada 12 Juli 2021.
Selain Kris Budihardjo, pengundang rapat aksi relawan melawan COVID-19 itu adalah para tokoh berbagai profesi, dari aktivis sosial, duta besar, anggota DPR/politisi, purnawirawan TNI/Polri, akademisi, dokter, pengusaha, hingga wartawan dan artis.
Para pengundang dimaksud antara lain Dubes RI untuk Ukraina Prof Dr Yuddy Chrisnandi, politisi KH Maman Imanul Haq, mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr H Anton Charliyan, Sultan Kanoman Cirebon, Sekjen Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Nirmala Dewi, wartawan senior Aat Surya Safaat serta artis Ayu Azhari dan Paramitha Rusadi.
Kris Budihardjo menjelaskan, pada rapat secara online itu juga akan dibahas program jangka pendek di bidang kesehatan yang mencakup info tentang rumah sakit, tempat vaksinasi, penanganan isolasi mandiri (isoman), konsultasi kesehatan online, dan bantuan obat atau vitamin bagi keluarga tidak mampu, baik yang sedang isoman maupun yang dirawat di rumah sakit.
Selain itu akan dibahas bantuan sosial bagi yang terdampak, antara lain berupa pemberian makanan gratis, bantuan sembako, advokasi terkait ketidakmampuan membayar BPJS, dan advokasi terkait adanya penyitaan barang akibat ketidakmampuan membayar kredit.
Hal lain yang akan dibahas terkait program jangka pendek adalah bantuan alat pelindung diri (APD) bagi Satgas COVID di daerah, khususnya bagi relawan pendamping warga yang sakit dan petugas pemulasaran jenazah dan pemakaman.
Kris Budihardjo menambahkan, selain program jangka pendek, rapat akbar secara online itu juga akan membahas program kerja umum, antara lain berupa monitoring dan evaluasi (monev) kebijakan Presiden/Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta pengawalan dan pemberian dukungan terhadap kebijakan Presiden/Pemerintah melalui gerakan medsos.
Program kerja umum juga mencakup pengumpulan dan penyaluran bansos bagi masyarakat, monev ketersediaan rumah sakit, pemberian informasi penanganan medis bagi masyarakat yang terkena COVID-19, pemberian informasi penyebaran COVID-19, dan penanganan psikologis masyarakat atas dampak informasi COVID-19.
Menurut Kris Budihardjo, program jangka pendek dilakukan pada saat berlangsungnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sedangkan program kerja umum akan dilaksanakan pasca PPKM. (*/Red)