Mudik Lebaran 2025, Minat Pengguna Jalan Tol Tetap Tinggi Meski Tarif Naik

TANGERANG – Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat, Tulus Abadi, menegaskan bahwa minat masyarakat untuk menggunakan jalan tol selama mudik Lebaran 2025 tetap tinggi meskipun terjadi kenaikan tarif tol.
Hal ini menunjukkan bahwa tol masih menjadi pilihan utama bagi pemudik karena menawarkan perjalanan yang lebih cepat dan nyaman.
“Mudik tetap banyak peminatnya yang menggunakan jalan tol, walaupun tarifnya naik. Ini menandakan bahwa masyarakat masih mengandalkan jalan tol sebagai jalur utama untuk perjalanan mudik,” ujar Tulus dalam acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Astra Infra diikuti peserta secara luring dan daring, pada Kamis (13/3/2025).
Saat ini, kata Tulus, jaringan jalan tol di Indonesia telah berkembang pesat.
“Data terbaru menunjukkan bahwa total jalan tol yang telah beroperasi di seluruh Indonesia mencapai 3.049,49 kilometer, tersebar di 75 ruas jalan tol, dengan 532 gerbang tol, serta dikelola oleh 53 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT),” jelasnya.
Dengan semakin luasnya jaringan tol, pemerintah berharap perjalanan mudik tahun ini dapat berjalan lebih lancar.
Infrastruktur tol yang semakin terintegrasi diharapkan mampu mengurai kemacetan, terutama di jalur-jalur utama mudik seperti Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera.
Meskipun tarif tol mengalami penyesuaian, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan layanan, termasuk penambahan kapasitas jalan, optimalisasi sistem transaksi tol, serta penyediaan fasilitas di rest area.
Pemerintah dan operator tol juga mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan memanfaatkan informasi lalu lintas secara real-time agar perjalanan mudik lebih nyaman dan efisien.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, yang juga hadir dalam acara Media Gathering secara online, menegaskan bahwa peran media sangat penting dalam menyebarluaskan informasi terkait kesiapan infrastruktur untuk mudik Lebaran 2025.
Dalam sambutannya yang disampaikan secara daring Dody mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah strategis dalam memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terkini.
“Mudik bukan hanya sekadar perjalanan, tetapi juga momen berbagi kebahagiaan. Oleh karena itu, kesiapan infrastruktur harus direncanakan secara kolaboratif oleh seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun swasta. Dan media memiliki peran krusial dalam menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat,” kata Dody di waktu yang sama.
Pemerintah, lanjut Dody, telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk ASTRA Infra, dalam meningkatkan kualitas jalan tol dan jembatan agar dapat difungsikan secara optimal selama periode mudik Lebaran.
Selain itu, berbagai kebijakan seperti pemberian diskon tarif tol juga telah dipersiapkan untuk mendukung kelancaran arus mudik.
Pemanfaatan media massa dinilai sebagai strategi yang efektif dan efisien dalam menyebarluaskan informasi mengenai kesiapan infrastruktur dan kebijakan pendukung lainnya.
“Saya mengapresiasi acara Media Gathering ini sebagai momentum untuk menyampaikan informasi kesiapan infrastruktur kepada masyarakat. Dengan bantuan media, publik bisa lebih memahami kondisi dan kebijakan yang telah disiapkan sehingga mereka dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik,” tambahnya.
Dengan peran media yang semakin strategis, diharapkan informasi mengenai kondisi jalan, rest area, serta berbagai layanan pendukung lainnya dapat tersampaikan secara luas, sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan lancar.
Group Chief Executive Officer ASTRA Infra, Firman Yosafat Siregar, menegaskan bahwa ASTRA Infra telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif untuk menghadapi lonjakan arus mudik tahun ini.
“Kami siap menghadapi peningkatan arus mudik tahun ini melalui peningkatan kualitas dan kapasitas layanan tol ASTRA Infra,” ucap Firman.
Untuk kenyamanan pemudik, ASTRA Infra memastikan fasilitas di rest area dalam kondisi optimal. Berbagai peningkatan dilakukan, seperti penambahan kapasitas toilet, tempat parkir, tempat ibadah, pilihan kuliner, minimarket, serta SPBU.
Selain itu, bagi pengguna kendaraan listrik, ASTRA Infra juga telah menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai titik strategis, termasuk di Tol Tangerang-Merak, Cikopo-Palimanan, dan lainnya.
Dalam menghadapi lonjakan lalu lintas, ASTRA Infra juga telah melakukan penambahan kapasitas transaksi di gerbang tol utama, seperti Gerbang Tol Cikupa, Cilegon Timur, dan Merak.
Selain itu, pengoperasian lajur ketiga di segmen Serang Barat-Cilegon Timur juga dioptimalkan untuk mengurangi kemacetan.
Diprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada Kamis, 27 Maret 2025, dengan 179 ribu kendaraan, sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Jumat, 11 April 2025, dengan 167 ribu kendaraan.
Selain itu, di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) diperkirakan 2,3 juta kendaraan melintas selama periode mudik. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, dengan 119 ribu kendaraan, sementara puncak arus balik pada Minggu, 6 April 2025, dengan 141 ribu kendaraan.
Sedangkan di Tol Jombang-Mojokerto, diperkirakan 1,2 juta kendaraan akan melintas, dengan puncak arus mudik terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, dan arus balik pada Kamis, 3 April 2025. Untuk memastikan kelancaran transaksi, ASTRA Infra telah menyiagakan mobile reader di gerbang tol.
ASTRA Infra mengimbau para pemudik untuk merencanakan perjalanan dengan bijak, menghindari puncak arus mudik dan balik, serta memastikan kondisi kendaraan dan pengemudi dalam keadaan prima.
Pemudik juga diingatkan untuk mempersiapkan tiket ferry melalui aplikasi atau website Ferizy sebelum tiba di Pelabuhan Merak guna menghindari antrean panjang.
“Dengan berbagai upaya ini, ASTRA Infra berharap dapat menghadirkan perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh masyarakat yang merayakan Lebaran 2025,” tutup Firman. (*/Hery)