PB IDI Minta Pembahasan RUU Kesehatan Dihentikan, Ini Alasannya

Hut bhayangkara

 

JAKARTA – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan nota protes dan memohon agar pembahasan RUU Kesehatan (Omnibus Law) dihentikan atau tidak diteruskan.

Hal ini sudah ditimbang dan dilakukan upaya proaktif sejak munculnya draft RUU tersebut.

Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi, mengatakan kesehatan dan pendidikan merupakan dua sektor utama yang harus dimiliki bangsa.

Kesehatan sendiri adalah pengejawantahan dari kesejahteraan umum.

“Tantangan utama adalah kondisi masyarakat Indonesia yang masih belum keluar dari himpitan krisis sehingga sulit mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik,” kata Adib dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/4/2023).

“Masih diperlukan perbaikan fasilitas kesehatan terutama di wilayah terpencil, juga perbaikan sarana infrastruktur sehingga masyarakat bisa mengakses fasilitas kesehatan dengan mudah,” lanjut dia.

Loading...

Menurutnya, seorang dokter melakukan sebuah pelayanan kesehatan menyelamatkan nyawa, maka harus memiliki hak imunitas yang dilindungi oleh Undang-Undang.

Disinilah peran organisasi profesi sebagai penjaga profesinya itu untuk memberikan sebuah perlindungan hukum namun peranan organisasi profesi dihilangkan.

“Apabila hak imunitas ini kemudian tidak didapatkan maka begitu akan banyak para tenaga medis tenaga kesehatan dengan mudah untuk masuk ke dalam permasalahan hukum. Dengan adanya hak imunitas tenaga kesehatan tersebut juga akan berdampak pada patient safety,” jelas dia.

“Masyarakat akan terdampak pada pelayanan kesehatan berbiaya tinggi karena potensi risiko hukum, dan hal ini paradoks dengan program Jaminan Kesehatan Nasional yang menerapkan efisiensi pembiayaan,” ujarnya menambahkan.

Adib berharap penolakan omnibus law tentang kesehatan menjadi perhatian serius. Sebab, hal ini pasti akan berdampak pada terganggunya stabilitas nasional sehingga pelayanan publik di bidang kesehatan untuk masyarakat akan menjadi terdampak.

DPRD Pandeglang

Sekjen PB IDI Ulul Albab juga menyerukan kepada seluruh dokter di Indonesia untuk solid, bersatu, memperkokoh ikatan kolegialitas dan kesejawatan.

“Semua dokter di Indonesia juga harus mematuhi etik serta terus berikhtiar dalam peningkatan derajat kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia karena dari rakyatlah, dokter dan segenap tenaga Kesehatan Indonesia berasal. Kita berasal dari rakyat dan mengabdi untuk rakyat!” tutup Ulul Albab. (*/Red)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien