JAKARTA – “Pada era sekarang, komunikasi dan informasi sudah semakin bagus dan medianya semakin banyak seperti website, blog, facebook, twitter, hingga whatsapp. Namun yang amat disayangkan adalah masih banyak masjid yang belum memanfaatkannya untuk kepentingan masjid sehingga pengurus masjid bisa melakukan sosialisasi program dan menginformasikan kegiatan melalui media sosial (medsos). Yang juga tidak kalah pentingnya, kritik dan saran jamaah bisa ditampung pengurus masjid melalui medsos. Karena itu sudah waktunya masjid punya admin media sosial medsos,” ujar Wakil Ketua Umum PB Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) Drs. H. Ahmad Yani dalam Diskusi Reboan di Rumah KBPII Jakarta, Rabu (29/3) malam.
Dalam diskusi bertema “Membangun Peradaban Masjid” tersebut, Drs. H. Ahmad Yani yang juga Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Dakwah (LPPD) Khairu Ummah menjelaskan beberapa kebutuhan personal bagi setiap masjid agar bisa menjadikannya sebagai pusat pembangunan peradaban muslim.
“Yang harus kita banggakan dari masjid bukanlah bangunan saja, tapi yang terpenting adalah sisi pemakmurannya. Agar masjid dapat dimakmurkan dan dikelola sebagaimana mestinya, salah satu syaratnya adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) masjid, baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya,” jelasnya.
Sumber Daya Manusia untuk menjadi bagian dari pengelola masjid, menurut Drs. H. Ahmad Yani, paling tidak harus memenuhi tiga kriteria, yaitu: memiliki kepribadian yang shaleh; memiliki wawasan yang luas, baik masalah keislaman, kemasyarakatan maupun hal-hal yang berkembang pada masa sekarang; dan memiliki kemampuan dalam bidang yang dibutuhkan untuk memakmurkan masjid.(*)
Sumber:kanigoro.com
