FAKTA BANTEN – Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla memaparkan hasil kerja mereka selama empat tahun terakhir. Dalam paparannya, Menteri Kominfo, Rudiantara menyatakan keinginannya agar akses internet bisa beroperasi secara menyeluruh .
Dia menyatakan bahwa pembangunan menjadi fokus agar akses internet kecepatan tinggi bisa ada di semua kabupaten dan kota.
“Targetnya tahun 2019 sudah beroperasi semua. Bagian barat sudah beroperasi,” kata Rudiantara, di Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.
Sedangkan untuk bagian tengah sudah hampir selesai. Wilayah timur yang menurutnya pembangunannya agak menantang.
Namun dia menyebutkan bahwa konstruksi infrastruktur di Papua dan Papua Barat sudah 72-73 persen untuk 41 Kabupaten.
“Coverage 4G kini sudah mencapai 423 kabupaten atau 82 persen. Sedangkan untuk kecamatan 5.300 kecamatan,” ujarnya.
Saat Palapa Ring selesai, dia menyebutkan, tinggal membangun akses langsung ke satelit. Palapa Ring saat ini sudah terbagi menjadi Kabupaten/Kota komitmen seperti Bengkalis dan Natuna di Paket Barat, Mahakam Ulu dan Morowali Utara di Paket Tengah, serta Paket Timur ada Rote Ndao serta Maluku Tenggara-Barat.
Sedangkan Kabupaten/Kota Interkoneksi untuk Paket Barat berada di wilayah seperti Siak, Dumai, dan Singkawang. Paket Tengah seperti di Manado dan Kutai Barat. Alor dan Sumba Timur di Paket Timur.
Pembangunan infrastruktur untuk internet menjadi salah satu hal yang dibahas oleh Rudiantara tentang empat tahun kerjanya. Dia menyatakan, sama seperti infrastruktur sektor lain, yang berhubungan dengan daya saing adalah konektivitas, dan pihaknya mengurusi konektivitas arus informasi.
Pembangunan berfokus pada infrastruktur dan mengisi infrastrukturnya sendiri. Menurutnya, ICT adalah pipa dan juga konten yang mengisinya.
Untuk infrastruktur tidak lagi berpusat di Jawa tapi juga luar Jawa serta wilayah 3T. Pembangunan itu dikhususkan untuk tempat-tempat penting seperti sekolah, kantor desa, dan puskesmas untuk akses internet gratis.
“Konten tidak bisa disalurkan tanpa ada pipa, bagaimana kita membangun tidak lagi Jawa Centris bagaimana kita membangun secara Indonesia Centris,” kata Rudiantara. (*/Viva)