Wilayah Indonesia Akan Terjadi Fenomena Gerhana Langka Jelang Lebaran Ini, Begini Penjelasannya

KPU Cilegon Coblos

FAKTA – Warga dunia kembali bisa mengalami dan menyaksikan fenomena astronomis yang akan terjadi di Bumi.

Adalah Gerhana Matahari yang akan kembali terjadi, dan spesialnya fenomena ini akan terjadi menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.

Menurut perhitungan ilmu falak, Gerhana Matahari kali ini akan bisa disaksikan pada 20 April 2023.

Fenomena kali ini juga memiliki sebutan yang berbeda dari biasanya, peristiwa astronomis ini disebut Gerhana Matahari Hibrida.

Gerhana kali ini merupakan fenomena langka, dan hanya dapat disaksikan di kawasan Pasifik dan Samudra Hindia, termasuk Indonesia.

Mengapa Gerhana Matahari Hibrida ini menjadi fenomena astronomis yang langka? Dilansir dari Space, Senin (10/4/2023), fenomena Gerhana Matahari Hibrida adalah peristiwa yang hanya terjadi beberapa kali dalam setiap abad.

Jenis gerhana matahari ini terakhir kali terjadi hampir 10 tahun lalu, pada 3 November 2013.

Jadi, kapan Gerhana Matahari Hibrida akan kembali terjadi? Setelah bulan ini, fenomena Gerhana Matahari Hibrida diperkirakan akan kembali terjadi pada November 2031. Namun, wilayah yang akan mengalaminya adalah di beberapa bagian Amerika Serikat dan sekitarnya.

Selanjutnya, fenomena gerhana matahari langka ini akan kembali terjadi pada 23 Maret 2164.

Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida?

Sejauh ini, kita mengenal tiga jenis gerhana matahari. Di antaranya Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Sebagian.

Namun, jenis fenomena gerhana matahari keempat yang langka ini, cenderung unik dan berbeda. Sebab, saat peristiwa ini terjadi, beberapa wilayah bisa mengalami Gerhana Matahari Total, sebagian lain bisa mengalami Gerhana Matahari Cincin atau Gerhana Matahari Sebagian.

Di Indonesia, seperti dikutip dari Edukasi Sains Antariksa BRIN, terdapat 10 wilayah yang akan mengalami Gerhana Matahari Total. Sedangkan seperti Yogyakarta, Medan, Jayapura dan beberapa wilayah lainnya akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian.

Gerhana Matahari Hibrida terjadi karena Bumi melengkung dan bayangan bulan memiliki wilayah berbeda, terutama di wilayah tengah yang lebih gelap atau dikenal sebagai umbra, serta wilayah terang yang disebut penumbra.

Proses terjadinya Gerhana Matahari Hibrida yakni ketika Bulan berada sejauh mungkin dari Bumi di orbit elipsnya, sementara wilayah umbra masih memenuhi permukaan planet ini. (*/Rijal)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien