Peran dan Partisipasi Aktif Mahasiswa Dalam Pemilu Serentak 2024
Oleh : Rikil Amri, S.Pd., M.Pd
(Dosen Universitas Pamulang Serang & Fungsionaris PB HMI 2021-2023)
Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih para pemimpin. Pemilu Tahun 2024 akan diselenggarakan pada Tanggal 14 Februari 2024, dalam Pemilu nanti, kita akan mencoblos 5 surat suara yaitu : Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Menurut PKPU No 3 Tahun 2022 terdapat 11 Tahapan Pemilu Tahun 2024. Dari 11 Tahapan Pemilu sudah beberapa tahapan yang sudah dilaksanakan antara lain : Perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu, Pemutakhiran data pemilih & penyusunan daftar pemilih Pemilu, Pendaftaran & verifikasi peserta Pemilu, Penetapan peserta Pemilu, Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan, hingga saat ini sedang proses Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Berkaitan dengan hal ini mahasiswa harus tahu karena salah satu indikator suksesnya pesta demokrasi Pemilu ini tidak lepas dari peran penting dan partisipasi aktif mahasiswa.
Mahasiswa mempunyai peran Agent of Change dan Social Control, dengan ini mahasiswa diharapkan menjadi garda terdepan untuk memberantas Berita Hoax, Ujaran Kebencian dan juga Menangkal Isu-Isu SARA.
Sebagai kaum intelektual, mahasiswa harus melek politik dan sudah semestinya mahasiswa mengambil peran penting dalam berbagai aspek bidang kehidupan termasuk dalam bidang politik.
Pesta demokrasi pemilu sudah di depan mata, mahasiswa dituntut untuk memainkan peran tersebut sebagai bukti bahwa mahasiswa masih mampu menunjukkan eksistensinya dengan aktif.
Menjadi Penyelenggara Pemilu
Mahasiswa bisa menjadi bagian dari penyelenggara pemilu untuk mensukseskan Pemilu 2024.
Penyelenggara Pemilu menurut UU No 7 Tahun 2017 adalah KPU, Bawaslu dan DKPP.
Mahasiswa bisa berpartisipasi menjadi Penyelenggara Pemilu ad hoc ditingkat Kecamatan yaitu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) / Panwaslu Kecamatan, ditingkat Kelurahan menjadi Panitia Pemungutan Suara (PPS) / Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD), atau di tingkat RT/RW menjadi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) / Pengawas TPS.
Menjadi Pemantau Pemilu
Mahasiswa juga bisa berperan aktif menjadi Pemantau Pemilu melalui lembaga/organisasi yang resmi terdaftar sebagai pemantau pemilu, tentunya sebagai aktivis mahasiswa bisa memantau segala tahapan pemilu agar tidak ada praktik kecurangan atau money politic agar proses tahapan pemilu berjalan dengan baik.
Merawat Idealisme
Menurut Tan Malaka Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh pemuda/mahasiswa, memang pilihan untuk terlibat dalam suatu partai politik adalah hak setiap orang termasuk mahasiswa.
Namun, bagi mahasiswa yang belum terjun ke dunia politik praktis alangkah baiknya memposisikan diri dalam menghadapi situasi yang seperti ini dan memberi yang terbaik bagi masyarakat, jangan sampai idealisme mahasiswa digadaikan hanya karena kepentingan sesaat.
Membuat Gerakan Sadar Pemilu & Mensosialisasikan Masyarakat Untuk Tidak Golput
Mahasiswa juga bisa membuat gerakan sadar pemilu dan mendidik masyarakat yang masih belum paham soal pentingnya Pemilu. Selain itu,
Mahasiswa juga bisa memberikan edukasi soal pemilih cerdas kepada masyarakat, mahasiswa harus bisa memberikan pemahaman tentang apa itu demokrasi kepada masyarakat, jangan sampai apatis/golput.
Untuk menjaga marwah demokrasi, mahasiswa sebaiknya tidak apatis dan hanya berdiam diri serta acuh tak acuh terhadap kontestasi pemilu serentak 2024. Mahasiswa cukup memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya berdemokrasi bagi bangsa dan negara.
Mahasiswa harus menjadi ujung tombak dalam mengedukasi dan mensosialisasikan masyarakat perihal bagaimana menciptakan pemilu yang bersih dan berkualitas sesuai dengan Asas Pemilu yakni: Langsung, Umum, Bebas, Rahasia Jujur dan Adil. Juga sesuai dengan Prinsip Pemilu yaitu : Mandiri, Jujur, Adil, Berkepastian Hukum, Tertib, Terbuka, Proporsional, Profesional, Akuntabel, Efektif dan Efisien.
Mari kita ciptakan Pesta Demokrasi Tahun 2024 menjadi Pemilu yang aman, tentram, sejuk dan damai, untuk merawat kebhinekaan dalam bingkai Demokrasi Indonesia. ***