Serang Book Party Nyalakan Literasi Baca di Perpustakaan Kota Serang
Oleh Setiawan Jodi Fakhar
Sudah lama aku ingin mengikuti kegiatan baca buku bersama di acara Indonesia Book Party. Kini aku memilih Serang Book Party sebagai tempat untuk mendiskusikan hasil bacaanku, acara ini memasuki pertemuan ke 14, yang berlangsung di Perpustakaan Kota Serang Banten, (22/6/2024)
Bahkan setiap minggunya aku sering mengikuti membaca buku bersama di Jakarta Book Party.
Sejarah diadakannya acara Pesta Buku ini sebenarnya bermula dari sana dan hingga saat ini lahirlah Indonesia Book Party dan lainnya terdapat di seluruh wilayah di Indonesia.
Jumat malam Sabtu (21/6/24) saya berangkat dari Jakarta Pusat menuju Serang Banten menggunakan Bus Travel tepatnya di Slipi seberang RS Harapan Kita.
Pemberhentian terakhir bus berada di Bhayangkara, Kota Serang, depan RS Sari Asih. Ongkos perjalanannya menghabiskan uang Rp30.000.
Kalau di Kota Serang biasanya aku menginap di Kp. Ciloang Rumah Dunia Kota Serang merupakan komunitas yang didirikan oleh Mas Gol A Gong yang saat ini menjabat sebagai Duta Membaca Indonesia (2021-2025).
Saya menghubungi Fajri sebagai Relawan Rumah Dunia, kebetulan dia bilang saat ini relawan RD pada pulang, RD sedang kosong dan tidak ada relawan.
Saya putuskan untuk bermalam di rumah teman saya Kang Shaddam Syahadat, seorang Street Lawyer, beliau dikenal sebagai pengacara yang konsisten membela masyarakat marginal. Syukurlah dia rela mengizinkanku menginap di rumahnya.
Sabtu pagi, tepat pukul 08.30 WIB saya bergegas dari rumah Street Lawyer di Cimuncang menuju Perpustakaan Kota Serang untuk mengikuti acara Book Party, tiba pada pukul 08.55 WIB.
Perpustakaan Kota Serang belum dibuka, petugasnya belum datang. Sementara itu, antusias peserta yang ingin mengikuti Book Party sudah banyak yang datang.
Lama menunggu, pada pukul 9.30 WIB petugas perpustakaan kemudian datang. Kami melaksanakan kegiatan membaca buku dengan nyaman ditemani rak buku dan AC yang sejuk.
Ada sekitar 15 orang yang hadir. Semuanya adalah anak muda produktif seperti saya. Di Jakarta, jumlah orang yang mengikuti Pesta Buku mencapai ratusan orang.
Setelah acara Book Party selesai, saya kemudian mewawancarai Umam selaku Koordinator Serang Book Party.
Ia juga merupakan seorang pemuda asal Serang yang saat ini sedang kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang. Dia menyampaikan
“Serang Book Party dibuka pada Februari 2024, sebagian besar yang mengikuti acara ini bukan warga asli Serang, melainkan warga daerah lain yang sedang menuntut ilmu di Kota Serang,” kata Umam.
Ia berharap, “Semoga kedepannya para pemuda Kota Serang dapat duduk bersama kami di acara Serang Book Party untuk menyalakan literasi di Kota ini. Agar pemuda tertarik dengan acara tersebut. Saya ingin mengadakan acara di kafe atau angkringan yang sering dijadikan tempat nongkrong anak muda,” harap Umam.
Kemudian acara Serang Book Party pada pertemuan ke-14 dihadiri oleh Aip Rohadi selaku pustakawan ternama di Kota Serang yang dikenal mendirikan Taman Baca Kampung Pekijing, Kota Serang, Banten.
Saat diwawancara ia berpesan, “Pejabat Perpustakaan Kota Serang harus lebih kreatif dari apa yang dilakukan teman-teman Serang Book Party, karena dengan adanya acara baca buku bersama kemudian bercerita atau berdiskusi, perpustakaan yang tadinya sepi pengunjung kini menjadi menjadi ramai alias sibuk kedatangan pengunjung. Saya berharap, ke depannya kita bisa terus berkolaborasi dengan para penggiat literasi untuk membangun budaya literasi di kota ini.”
Aip menambahkan, jika jargon Gol A Gong sebagai Duta Membaca Indonesia adalah “Membaca itu sehat, menulis itu hebat” Saya ingin menambahkan bahwa “Mendengar cerita dari membaca buku itu indah nan syahdu, menonton itu menyenangkan dan bermain itu menceriakan! Semoga Serang Book Party ke depannya akan menyediakan semua itu.”
Sementara itu Zuha’ul Munairoh salah satu peserta Serang Book Party sekaligus alumnus Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten merasakan kebahagiaan saat mengikuti kegiatan Serang Book Party.
“Aku senang, sekarang aku tidak sendirian lagi membaca buku. Aku punya teman membaca buku dan berdiskusi tentang hasil membaca buku yang sudah kubaca. Semoga acara Book Party ini tidak berakhir!” harap Zuha”ul.
Sebagai penutup tulisan ini, saya punya kutipan yang saya buat tentang aku dan buku. “Jika kamu tidak bisa mengakses pendidikan formal yang begitu mahal, maka belilah buku lalu bacalah ia. Di situlah kamu akan mendapatkan pendidikan yang sangat murah dan singkat!” ***