Taufiqurrahman Sosok Ketua Pemuda Merangkap Marbot Mushalla

DPRD Pandeglang Adhyaksa

Penulis : Taufik Hidayatullah, Alumni Bidikmisi UIN Mataram Angkatan 2016

Lombok dikenal dengan Bumi Seribu Mesjid, bangunan menjulang tinggi dengan kubah yang indah nan eksotis dilapisi dengan pernak-pernik yang memanjakan mata.

Tentu dengan masjid yang amat banyaknya dengan segala sarana dan prasarana yang ada didalamnya membutuhkan tenaga untuk merapihkan dan mengurusnya agar supaya nyaman dikunjungi kaitannya dengan seseorang yang hendak melakukan kewajiban beribadah.

Ibadah layaknya sholat, dzikir hingga mengaji tentunya membutuhkan suasana yang amat mendukung seperti tempat yang bersih, suci dari kotoran hingga ramah bagi pengunjung yang hendak melaksanakan ritual keagamaan.

Oleh karena itu, peran sentral sebut saja Marbot Masjid maupun Mushalla cukup penting. Baik sebagai penjaga Masjid dari pencuri hingga membuat prosedural jadwal imam sholat dan khatib jumat.

Loading...

Sepengalaman saya pribadi selama berkuliah di Lombok Nusa Tenggara Barat tepatnya di Kota Mataram, saya memiliki teman dekat yang kebetulan kediamannya dekat dengan kost tempat saya tinggal.

Sebut saja Taufiqurrahman yang berasal dari Kebon Bawa Timur Kota Mataram Lombok NTB. Perkenalan kita di mulai di Masjid, semenjak saya mahasiswa baru Taufiqurrahman alias opik hendak sholat berjamaah di mesjid dan menanyakan kepada saya kuliah dimana mas, “ucap opik”. Saya kuliah di UIN Mataram Jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir.

Oh iya, saya ketua Remaja di lingkungan Kebon Bawa Timur sahut Opik. Kala itu dia baru lulus SMA. Setahun saya kuliah Opik masuk ke jurusan yang sama denganku dan sering bertukar pikiran materi perkuliahan khususnya pada saat skripsi sehingga saya sering menginap di Mushalla tempat Opik tinggal.

Sambil Kuliah Opik menjadi Marbot di Mushalla dekat Kampus 1 UIN Mataram sehingga saya cukup sering bertemu. Sehabis kuliah biasanya menjelang dzuhur dia pulang ke Mushalla dan Adzan hingga mengimami sholat.

Tak hanya itu, dia juga kerapkali di panggil warga sekitar Mushalla untuk memimpin Tahlil jika ada warga yang meninggal dunia, kegiatan sosok marbot satu ini cukup padat karena di samping menjadi ketua remaja di lingkungan tempat tinggalnya dia merangkap juga sebagai Marbot mushalla di tempat lain.

Bahkan komunikasi terakhir pasca lulus sarjana dari kuliah di UIN Mataram NTB, kabarnya dia mendapat amanah baru sebagai Divisi Humas dan Publikasi di Lembaga Pengkajian Al-Qur’an UIN Mataram NTB. ***

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien