Upah Minimum Pendidikan (Guru Swasta)

Oleh: Ahmad Basori 

(Pemerhati dan Praktisi Pendidikan)

FAKTA BANTEN – Di tengah hiruk pikuk nasib guru honorer yang belum kunjung jua diangkat jadi PNS, guru swasta di sekolah yang mayoritas muridnya berstandar ekonomi menengah ke bawah tidaklah juga mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Gaji yang sangat jauh di bawah standar upah minimum provinsi (UMP) menjadikan guru swasta yang bergaji di sekitaran angka Rp500.000 mesti berkeringat darah dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.

Bagaikan buah simalakama ketika guru menuntut hak-nya untuk disejahterakan maka akan diberikan label guru yang tidak ikhlas hanya mencari materi tidak mencari keberkahan.

Sikap guru swasta yang nerimo, beberapapun gajinya tanpa kritik dan protes menjadi sikap yang dominan mayoritas guru.

Pertanyaan yang kemudian muncul, mengapa gaji guru itu kecil?

Jawabnya adalah ada beberapa bahkan mayoritas dalam pengelolaan sekolah yang berada di bawah naungan yayasan tidak dikelola secara profesional.

Manajemen hanya dijalankan oleh keluarga, karib kerabat. Keuangan dikelola secara tertutup sehingga terjadi kesewenang-wenangan dalam sistem penggajian.

Pijat Refleksi

Adanya sistem penggajian, jam mati dan jam hidup. Mesti di telan bulat-bulat sebagai sistem yang rasional dalam sebuah manajemen.

Keterlibatan pemerintah dalam mengatur pengelolaan keuangan sangat dibutuhkan oleh guru swasta.

Seperti halnya pegawai perusahaan yang dijamin kesejahteraannya dengan sistem upah minimum provinsi. Penerapan upah minimum Pendidikan  (UMP) mesti diberlakukan oleh pemerintah untuk menjamin kesejahteraan guru swasta.

Upah Minimun Pendidikan ini diterapkan agar sekolah atau yayasan tidak menggaji guru semaunya saja.

Apabila sekolah atau yayasan dalam sistem penggajiannya tidak mengikuti upah minimum pendidikan maka pemerintah dapat memberikan sangsi tegas berupa penjabutan izinnya.

Sudah saatnya pemerintah memperhatikan guru swasta dengan kebijakan yang mensejahterakannya.

Sumber Daya Manusia adalah kekayaan yang lebih berharga dari pada barang tambang. Karena manusia yang berkualitaslah bangsa ini akan menjadi besar. Dan membentuk kualitas manusia itu berada di tangan guru. Bagaimana kualitas sdm akan muncul apabila gurunya tidak disejahterakan.

Selamat Hari Guru. (***)

*) Penulis adalah pemerhati sosial politik, yang juga Pengurus Himpunan Pemuda Al-Khairiyah (HPA).
KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien