Zulmansyah Sekedang Ketum PWI yang Taat Ibadah
SERANG – Senin (21/10/2024) di Hotel Aston Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten. Tepat pukul 12.25, penulis dikagetkan dengan ajakan dari Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) Pusat, Zulmansyah Sekedang.
Wajar penulis kaget, maklum saja saat itu sedang fokus menemani Ketum PWI pusat hasil pemilihan pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Jakarta (18/08/2024) lalu.
Saat itu, Ketum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang mengajak para pengurus PWI Banten untuk menunaikan Ibadah Sholat Dzuhur.
”Kita Sholat Dzuhur yuk, mumpung acara belum dimulai,”ajak Ketum kepada pengurus PWI Banten.
Sontak saja, ajakan dari Ketum itu langsung kami terima, karena kebetulan kami pun belum menunaikan ibadah Sholat Dzuhur.
Sejurus kemudian, Ketum ditemani oleh penulis, Ketua PWI Lebak Ra Sudrajat, dan beberapa pengurus PWI Banten beriringan menuju tempat Wudhu, setelah itu kami pun berjamaah di Musolla yang ada di kawasan Hotel Aston.
Seusai Sholat Dzuhur, penulis langsung saja menilai jika Ketum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang merupakan sosok yang luar biasa.
Karena meski sedang sibuk, ia tetap menomor satukan ibadah, tentu sikap Ketum Zulmansyah Sekedang itu merupakan cerminan seorang pemimpin yang patut dijadikan panutan.
Penulis mengingat, jika pertemuan dengan Ketum PWI Pusat itu merupakan ke empat kalinya, yang pertama penulis bertemu dengan Pak Zulmansyah Sekedang di acara Konferensi PWI Banten di Anyer, yang kedua bertemu di acara SMSI Pusat di Jakarta, yang ketiga di acara Kongres Luar Biasa(KLB) PWI Pusat, serta yang ke empat di Hotel Aston Serang ini.
Namun berbeda dengan ketiga pertemuan sebelumnya, dimana penulis hanya sepintas untuk berpoto bareng Ketum PWI Pusat, pertemuan ke Empat ini lebih berkesan dan mendapatkan kesan yang mendalam.
Maklum saja, penulis pada kesempatan kali ini mendapatkan tugas khusus dari Rian Nopandra Ketua PWI Banten untuk menemani Ketum PWI Pusat sebelum acara Focus Grup Discusion (FGD) dengan tema Herman Fernandes dari Perlawanan Bawah Tanah di Bayah Hingga Gugur di Yogyakarta.
Sehingga tugas khusus itu dijadikan momen penting bagi penulis untuk berlama lama ngobrol dengan Ketum PWI Pusat.
Selama menemani Ketum PWI Pusat yang terbilang singkat ini, berdasarkan pengalaman tersebut penulis memiliki kesan mendalam kepada sosok Ketum PWI Pusat.
Dua poin kesan yang di dapat oleh penulis dari sosok Pak Zulmansyah Sekedang, yang pertama selain taat beribadah, Ketum juga tak lupa memberikan pesan yang sejuk dan penuh semangat serta dorongan moral.
Sosok Pak Zul, dimata penulis menjadi kian sempurna. Karena setiap tutur kata yang keluar dari mulutnya sangat berbobot dan penuh kedewasaan.
“Jaga kondusifitas di lapangan, mari kita sama sama berdoa agar semuanya baik baik saja,”kata Pak Zulmansyah Sekedang.
Penulis berharap selama menjadi Ketum PWI Pusat, Pak Zulmansyah Sekedang menjadi seorang pimpinan yang baik. Penulis merasa semua kriteria pimpinan yang baik ada dalam sosok Pak Zulmansyah Sekedang, karena sosoknya dinilai mampu memiliki nilai nilai yang baik. Nilai nilai seperti keikhlasan, kebersamaan dan keperdulian.
Nilai nilai itulah yang kemudian merupakan nilai nilai yang penting dalam perspektif islam dan psikologi. Bahkan penulis juga menilai jika Pak Zulmansyah Sekedang memiliki aspek Sidiq (Jujur atau Benar), Amanah (Dapat dipercaya), Fathanah (Cerdas atau pandai) dan Tablig (Menyampaikan, meneruskan atau membagikan kepada orang lain).
Sampai disini saja tulisan penulis. Saat menulis, penulis dalam keadaan ngantuk berat dan sangat lelah, karena perut baru di isi full setelah seharian dalam keadaan kosong.
Penulis Bernama Fahdi Khalid, seorang Wartawan dari Kampung pemegang lisensi Kartu UKW Utama nomor 10854-PWI/WU/DP/X/2021/27/02/81