12 Kecamatan Dilanda Kekeringan, BPBD Pandeglang Tetapkan Siaga Bencana
PANDEGLANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang saat ini telah menetapkan status siaga bencana di kabupaten Pandeglang, pasalnya ada 35 Desa yang tersebar di 12 kecamatan yang ada di kabupaten Pandeglang dilanda kekeringan dan tujuh kecamatan diantaranya mengalami krisis air bersih.
Kepala BPBD Pandeglang, Dadi Supriadi menyebutkan, setidaknya ada 7 kecamatan yang dilanda krisis air itu meliputi Kecamatan Cikeusik, Munjul, Picung, Sobang, Sukaresmi, Patia, dan Kecamatan Pagelaran.
“Kecamatan Cikeusik menjadi daerah dengan kondisi kekeringan paling parah lantaran dialami oleh 6 desa. Sedangkan kecamatan lain hanya melanda 2 desa,” ucap Dadi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (31/8/2017).
Menyikapi hal tersebut, setiap harinya BPBD telah menyalurkan air bersih ke 17 desa yang terpapar. Kini BPBD tinggal menyalurkan ke 18 desa lainnya. Sekali pengiriman dengan kapasitas mobil tangki 6.000 liter, bisa memenuhi kenutuhan air bersih untuk 200 Kepala Keluarga(KK).
“Hanya saja kami belum menghitung total kerugian yang dialami, khususnya lahan persawahan. Karena BPBD tengah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mendata luas sawah yang dilanda puso. Kalau balong kan bisa dijual ikannya, tidak seperti sawah,” tutur Dadi.
Dirinya mengaku bahwa saat ini merupakan puncak musim kemarau dan diprediksi akan berakhir bulan September mendatang. Akan tetapi jika kemarau berkepanjangan melebihi bulan September, maka akan berdampak pada pasokan air bersih yang juga akan berkurang.
“Maka rencana aksi kami akan mengusulkan pembuatan sumur bor, menyiapkan mobil water treatment, atau teknologi tepat sederhana pengiriman air. Selain itu, juga kami meminta rehabilitasi irigasi yang masih ada sumber air,” bebernya. (*)