36 Lumbung Pangan di Pandeglang Tidak Efektif
PANDEGLANG – Tiga Puluh Enam Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) yang tersebar di 35 Kecamatan di Pandeglang sebagai strategi menjaga ketahanan pangan, namun tidak berjalan maksimal. Lantaran belum ada satupun yang berjalan secara maksimal. Hal ini disebabkan para kelompok yang mengelola LPM belum mengetahui akan fungsi dan manfaat lumbung.
Muhammad Amri, Kepala Dinas Ketahan Pangan Pandeglang mengaku jika LPM sudah berjalan maka ketersediaan beras di Pandeglang akan tercukupi dan harga tidak akan melambung tinggi.
“Harus ditingkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), akibat belum optimalnya pengelolaan sampai saat ini LPM belum berjalan secara maksimal,” Kata Amri, Selasa (16/1).
Pihaknya menyampaikan langkah yang tepat agar para kelompok yang mengelola LPM dapat berjalan harus adanya pelatihan tentang manajemen terkait lumbung. Jika semua itu bisa dipahami maka LPM yang ada disetiap Kecamatan akan berjalan secara maksimal.
“Harus ada pelatihan dulu agar ada pengelolaan terkait lumbung itu, ini yang harus ditingkatkan. Kita sekarang ini harus bisa membuat lumbung berjalan dan jangan membuat lagi,” ujarnya.
Jika LPM dapat berjalan maka tidak akan terpengaruh dengan harga beras yang mahal. Karena ketersediaan padi disetiap Kecamatan dapat terpenuhi dengan adanya LPM.
“Kedepan saya harapkan ini bisa jadi lumbung masyarakat, jadi pada saat momen sekarang ini lumbung tersebut bisa bermanfaat,” imbuhnya.
Iip Saepudin, Kasi distribusi Ketahanan Pangan Pandeglang mengatakan, pengelolaan LPM sebenarnya sangatlah mudah, tidak beda jauh dengan sistem koperasi simpan pinjam.
“Sistem mirip seperti koperasi, apalagi sekarang disetiap desa ada Bumdes jadi bisa bekerjasama, sebelum musim tanam para petani bisa pinjam 1 kwintal, nanti pas panen mereka bayar 1 kwintal 10 kilo. Sudah jelas perputaran dan keuntungannya,” jelasnya. (Oriel)