7 Remaja di Bawah Umur Dianiaya Oknum TNI dan Security Perusahaan di Sumur Pandeglang
PANDEGLANG – Diduga salah paham tujuh remaja dibawah umur dianiaya oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Satpam dari PT Uksima di Kampung Panis, Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur. Akibat peristiwa tersebut tujuh remaja mengalami luka-luka.
Ketujuh anak tersebut yakni Aris Munandar (18) asal kecamatan Cibaliung, Jundi (18) asal Kecamatan Cibaliung, Rio (15) Andri (20), Enang(19), Sandi(18), dan Egi(15) Asal Taman Jaya Kecamatan Sumur.
Dari kronologis yang berhasil dihimpun Fakta Banten peristiwa terjadi sekitar pukul 00.30 WIB malam Sabtu. Ada mobil truk yang mau menabrak motor roda dua salah seorang korban penganiyaan yakni Aris Munandar, dikejarlah truk tersebut oleh teman-teman korban diberhentikan di area Cipining.
Saat disuruh keluarlah supir truk tersebut menelepon Kepala Satpam PT Uksma dengan menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya. Karena korban dan teman-temanya dituduh melakukan pemalakan pada supir truk tersebut, saat mobil truk akan melaju Aris dan temannya mengejar lagi, karena korban dan teman teman ingin tahu alasan supir truk mau menabrak motor korban, tak lama kemudian datanglah Komandan Satpam yakni oknum TNI yang berinisial (D) memberhentikan korban dan teman-temanya.
Setelah diberhentikan, korban dan teman-temannya disuruh baris, push up, kemudian diminta berguling sejauh 1 KM dari Kampung Panis sampai ke PT Uksma. Sesampainya di sana dibariskan kembali di area PT UKSMA dan dipukuli dan ditampar.
Salah seorang kakak korban penganiyaan Ari Retno Mulyadi mengatakan, dalam tujuh remaja yang dianiaya itu ada saudaranya yakni Aris Munandar. Saat ini pihaknya sudah melaporkan ke pihak kepolisian.
“Kami dari pihak keluarga sudah melaporkan ke pihak kepolisian dan alhamdulilah sudah diterima. Saya dan keluarga korban lainnya berharap pelaku bisa segera ditangkap. Apa lagi ada salah seorang oknum TNI,” harapnya saat dihubungi Fakta Banten.
Kapolsek Kecamatan Sumur Iptu Kusdinar membenarkan adanya laporan penganiyaan remaja yang saat ini sedang ditangani anggotanya.
“Ada sedang ditangani sama anggota, karena sekarang saya masih dijalan pak nanti lebih jauhnya bisa langsung ketemu,”ungkapnya. (*/Agus)