Aktivis ini Minta NU Tidak Dipolitisasi di Pilkada Pandeglang 2020

Sankyu

PANDEGLANG – Aktivis Nahdatul Ulama Kabupaten Pandeglang mantan ketua Gerakan Pemuda Ansor Cecep Bahrul Matorik minta kepada pasangan Bupati dan wakil Bupati Pandeglang dan pendukungnya tidak mempolitisasi organisasi Nahdatul Ulama Kabupaten Pandeglang. Karena sangat jelas NU bukan organisasi politik atau organisasi masa yang gampang dipolitisasi.

“NU adalah organisasi masyarakat bukan organisasi politik, rumah untuk mereka yang ingin mengabdi pada umat nahdiyin. Jika politisasi ini terjadi nantinya akan timbul kesalahpahaman dan perpecahan,” tegas Cecep kepada wartawan beberapa hari yang lalu.

Ia mengatakan Kader NU yang mau mendukung silahkan mendukung tapi tidak membawa bawa atribut NU silahkan berikan dukungan ke siapapun mau ke nomor satu atau dua tapi jangan mengatasnamakan NU. Karena NU harus netral dan tidak berpolitik seperti organisasi politik.

Sekda ramadhan

“Saya kira warga NU banyak yang berpolitik, hadir di setiap parpol yang berbeda jika NU nya dipolitisasi, rentan terjadi konflik saya harap NU jangan dipolitisasi. Sebab NU bukan organisasi yang mengedepankan kepentingan yang harus mendukung salah satu calon tapi jelas NU adalah organisasi umat untuk menjaga NKRI,” terangnya.

Lanjut, bukan berarti NU alergi dengan politik tapi warga NU jelas banyak terbesar diorganisasi politik yang berbeda. Oleh karena itu NU hadir sebagai rumah bersama untuk membangun kekuatan Islam ahlisunawaljamah, rumahnya warga nahdiyin bukan untuk dipolitisasi kepentingan kelompok atau orang yang tidak bertanggungjawab.

“Banyak kader kader NU yang berpolitik di partai A partai B sampai C tapi mereka tetap pulang kembali pada organisasi besar yakni NU. Karena itu saya sangat tidak sepakat di Pilkada Pandeglang Calon yang menyeret-nyeret nama NU mendukung salah satu calon,” pungkasnya. (*/Oriel)

Honda