Antrian Pasien Di RSUD Pandeglang Abaikan Protokol Kesehatan Covid-19
PANDEGLANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang diduga mengabaikan protokol kesehatan Corona Virus Disasae (Covid19), karena banyaknya penumpukan pasien yang tidak menerapkan jaga jarak.
Penumpukan pasien ini terjadi, lantaran manajemen RSUD Berkah Pandeglang masih menerapkan antrian secara manual atau berdasarkan tempat duduk yang diberikan nomor dan para pasien harus berlomba-lomba datang lebih pagi untuk bisa menduduki kursi agar bisa dilayani dengan cepat.
Wahyudi salah seorang keluarga Pasien dari Kecamatan labuan, mengaku harus datang pagi buta atau sekitar pukul 03.40 Wib, untuk duduk di nomor antrian paling depan agar bisa dilayani di poliklinik bedah RSUD Berkah Pandeglang.
“Saya nyampe RSUD sekitar pukul 04.12 wib dari Labuan dan langsung duduk yang ada nomor urutnya,” ungkapnya saat menghubungi wartawan, Kamis (9/7/2020).
Bahkan, menurut Wahyudi, banyak orang lainnya yang datang lebih awal agar mendapatkan tempat duduk dengan nomor awal.
“Ada yang disebelah saya, yang nunggu dari jam 3 lebih,” bebernya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Kabupaten Pandeglang, dr. Kodiat Juarsah membenarkan, bahwa pihaknya masih menggunakan mekanisme antrian secara manual, sehingga pada waktu tertentu terjadi penumpukan pasien dan tidak menerapkan jaga jarak atau tidak sesuai protokol kesehatan.
“Iya benar, jadi sistem antriannya, kami hanya menempelkan nomor di kursi tunggu, jadi siapa yang lebih duluan datang dia akan cepat dilayani,” ungkapnya.
Meski begitu, Kodiat berdalih, jika penerapan metode antrian berdasarkan nomor tempat duduk, merupakan kebijakan yang paling baik yang diambil manajemen.
“Kami bisa bayangkan, jika antrian menggunakan jaga jarak maka antrian itu akan mengular sampai gerbang RSUD Berkah Pandeglang,”bebernya.
Kodiat mengatakan, meski tidak menerapkan jaga jarak, para pasien yang ingin konsultasi atau berobat harus tetap menggunakan masker.
Selain itu, manajemen RSUD Berkah sedang mempersiapkan aplikasi antrian yang terintegritas dengan BPJS.
“Untuk memperbaiki itu, kami sedang berproses membangun aplikasi antrian yang terintegrasi dengan BPJS Kesehatan,” Imbuhnya. (*/Gatot)