Bangkai Kapal Nelayan Labuan Mulai Dievakuasi

Dprd ied

PANDEGLANG – Bangkai kapal nelayan Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang yang karam akibat dihantam oleh bencana tsunami beberapa waktu lalu di muara sungai Cipunten Agung, mulai dilakukan evakuasi oleh masyarakat serta sejumlah pihak lainnya, mulai dari anggota Polres Pandeglang, Syahbandar serta tim evakuasi yang lain.

Pantauan di lokasi, masyarakat Desa Teluk, Kecamatan Labuan serta tim evakuasi melakukan pembuatan jalan ke muara untuk alat berat. Karena terhalang oleh bongkahan kapal serta rumah warga yang rusak akibat diterjang bencana tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, bangkai kapal nelayan yang karam di muara sungai Cipunten Agung tersebut, merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Labuan, yakni Desa Teluk, Labuan dan Kalanganyar. Sebab aliran air di sungai itu terhambat oleh kapal-kapal tersebut.

Jumlah kapal yang tenggelam dan terdampar di muara tersebut, sekitar 217 kapal dengan kondisi rusak berat dan ringan.

dprd tangsel

Ditemui di lokasi, Kabagops Polres Pandeglang, Kompol Andi Suwandi mengatakan, hari ini (Selasa, red) pihaknya bersama masyarakat dan sejumlah pihak lain tengah melakukan proses evakuasi kapal nelayan yang tenggelam di muara sungai tersebut. Karena kata dia, akibat dari banyaknya bangkai kapal di muara itu, membuat aliran air sungai Cipunten Agung terhambat, sehingga hal ini salah satu penyebab terjadinya banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Labuan.

“Sekarang kami membuat jalan dulu untuk alat berat. Nanti kalau alat berat sudah bisa masuk, baru kapal-kapal yang ada di dalam muara itu bisa ditarik,” ungkapnya, Selasa (2/1/19)

Di tempat yang sama, salah seorang dari pihak PT Hutama Karya yang menyediakan alat berat, yakni Mahfud HMAS mengatakan, pihaknyan sekarang ini sudah menurunkan alat berat berupa excavator untuk mengevakuasi kapal nelayan yang tenggelam di muara tersebut. Namun saat ini, piahknya bersama masyarakat Teluk melakukan pembuatan jalan dulu, yakni mengevakuasi perahu yang terdampar di dermaga Cipunten Agung.

“Nanti alat itu bawahnya akan menggunakan tongkang, supaya bisa masuk ke muara. Sehingga bisa mengevakuasi perahu-perahu yang karam itu,” ujarnya. (*/Achuy)

Golkat ied