BNPB Sebut 2.037 Rumah Warga Pandeglang Rusak Akibat Gempa
PANDEGLANG – Sebanyak 2.037 unit rumah masyarakat Pandeglang mengalami rusak sedang, ringan hingga berat hal tersebut akibat terdampak bencana gempa bumi belum lama ini.
Ribuan rumah yang rusak tersebut terdiri 1.271 unit rumah rusak ringan, 485 rumah rusak sedang, dan 281 rumah rusak berat.
Rahmat Zultika Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam Kebakaran Kabupaten Pandeglang mengatakan, total rumah warga yang rusak terdampak gempa bumi tersebut hasil validasi tim di lapangan.
Data rumah korban akibat gempa sudah diusulkan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk mendapat penanganan.
“Rumah yang rusak sudah diusulkan ke BNPB mengenai penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi paska gempa bumi alam,” katanya.
Selain itu, rumah warga korban gempa bumi yang akan mendapat rehabilitas, terutama rumah yang rusak berat.
Sementara untuk rumah rusak sedang dan ringan akan ditangani pemerintah daerah dan Provinsi Banten.

“Yang akan dapat bantuan dari BNPB hanya yang rusak berat, kalau yang rusak sedang dan ringan tanggung jawab Provinsi dan Daerah,” ujarnya.
Tidak hanya itu, rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa bumi akan didampingi BNPB.
Tidak menutup kemungkinan pada tahun ini rumah korban gempa segera mendapatkan penanganan.
“Kita sudah meminta pendampingan ke BNPB. Semoga tahun ini ada penanganan,” imbuhnya.
Menurut Rahmat, ada ribuan warga yang menjadi korban terdampak gempa bumi tersebar di 35 kecamatan di Pandeglang.
Salah satunya, wilayah Kecamatan Sumur yang paling parah terdampak gempa.
“Total warga yang jadi korban gempa bumi kemarin 5.451 orang. Paling parah ada di Kecamatan Sumur,” terangnya.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat Pandeglang khususnya untuk tetap waspada terkait bencana alam terutama gempa bumi alam.
“Tetap waspada. Pada tahun ini untuk Januari-Februari ada 6 kejadian gempa bumi kecil dan tidak berpotensi tsunami. Gempa ini tektonik akibat pergeseran lempeng Indo-Australia,” pungkasnya. (*/Oriel)