Diduga Keracunan Obat, Warga Menes Meninggal Dunia

BI Banten Belanja Nataru

PANDEGLANG – Salah seorang warga Kampung Kadukendi, Desa Cilabanbulan, Kecamatan Menes (Sarwangi) meninggal dunia, diduga karena keracunan obat dari salah seorang oknum dokter gadungan. Karena pada saat mengalami sakit, korban melakukan pengobatan kepada oknum dokter tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun, korban mengalami sakit asam urat. Namun setelah minum obat dari oknum dokter itu, penyakit korban makin parah hingga meninggal dunia. Selain itu, ada salah satu warga lainnya lagi yakni Munah, yang merupakan adik kandung korban, yang saat ini tengah koma di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandeglang, yang juga diduga akibat minum obat dari oknum dokter tersebut.

Pantauan di lokasi, tim Inafis dari Polres Pandeglang, yang didampingi jajaran Polsek Menes, menyambangi keluarga korban, untuk meminta izin dari keluarga korban untuk melakukan otopsi.

Salah seorang warga sekitar, yang enggan disebutkan namanya mengaku, kalau korban tersebut meninggal diduga akibat keracunan obat, bahkan ada juga warga yang lain, yang merupakan adik kandung korban saat ini koma si RSUD Pandeglang.

“Saya jiga tidak tahu persis jenis obatnya itu apa. Tapi katanya setelah minum obat itu, penyakit korban tambah parah dan akhirnya meninggal,” ungkapnya, Selasa (2/1/18)

Kata dia, adik kandung korban yang saat ini tengah koma juga diduga akibat keracunan obat.

“Adik kadung korban juga sekarang tengah dirawat di RSUD, kondisinya saat ini koma,” katanya

Sementara, saat ditemui di Polsek Menes, oknum dokter Rahmat mengatakan, kalau pihaknya sudah biasa melakukan pengobatan terhadap pasien. Namun untuk kasus yang saat ini terjadi baru kali ini, dirinya juga mengaku bingung, apakah korban itu meninggal akibat dari dampak obat dari dirinya atau bukan.

Pijat Refleksi

“Korban itu mengidap penyakit asam urat, ya saya berikan obat untuk asam urat,” imbuhnya

Saat ditanya, apakah kegiatan pengobatan yang dilakukannya iti u memiliki izin atau tidak. Dirinya mengaku tidak ada izinnya, karena ia merasa bukan dokter atau tabib. Tapi hanya sebatas pengobatan terapi saja, namun obat yang digunakan yaitu obat dari apotik.

“Tidak ada izinnya, karena saya bukan dokter. Hanya pengobatan terapinsaja apa bila ada pasien mengundang saya,” tuturnya

Ia juga mengaku, kalau obat yang biasa diberikan kepada pasien itu tanpa resep dokter. Namun kata dia, mengetahui jenis obat yang cocok untuk penyakit yang dialami oleh pasien.

“Saya beli obatnya dari apotek,” ucapnya

Lanjut Rahmat, kalau dirinya sudah lima tahun melakukan praktek pengobatan kepada masyarakat. Namun tidak membuka tempat ptaktek, melainkan hanya sebatas memenuhi panggilan saja.

“Baru kali ini terjadi kasus seperti ini, karena selama lima tahun melakukan pengobatan kepada para pasien, tidak pernah terjadi apa-apa,” ujarnya

Terpisah, Pjs Kapolsek Menes, Kompol Sumaryono mengatakan, kasus tersebut akan ditangani langsung oleh pihak Polres Pandeglang. Tadi juga, pihaknya mendampingi tim Inafis Polres Pandeglang menyambangi rumah duka dan akan membawa korban untuk dilakukan otopsi.

“Kasusunnya langsung ditangani pihak Polres,” tukasnya. (*/Achuy)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien