Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi, LMND Pandeglang Soroti Pembangunan Ruas Jalan Marapat – Camara
PANDEGLANG – Aktivis Mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Pandeglang, menyoroti pelaksanaan pembangunan ruas Jalan Marapat-Camara sepanjang 2,5 kilometer yang saat ini tengah dikerjakan oleh PT Satria Jaya Laksana.
Pasalnya pelaksanaan pembangunan ruas Jalan yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) ini, dinilai para aktivis dikerjakan secara asal-asalan.
Ketua LMND Pandeglang, Muhammad Abdullah mengatakan, bahwa berdasarkan pantauan dan investigasi di lapangan, pihaknya banyak menemukan dugaan kejanggalan pada pelaksanaan peningkatan ruas jalan dengan alokasi anggaran sebesar Rp6,898 miliar.
“Salah satu dari temuan kami di lapangan adalah mengenai pembangunan TPT yang dikerjakan secara manual atau tidak menggunakan alat berat (beko) dalam pembuatan pondasinya,” ungkap Muhammad Abdullah kepada wartawan, pada Kamis (26/5/2022).
Selain pembangunan TPT, Muhammad Abdullah juga menyoroti tentang penggunaan material yang digunakan dalam lapisan pondasi yang digunakan untuk pengerasan. Karena pihaknya menduga penggunaan material yang digunakan tidak sesuai ketentuan yang tertuang dalam Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018.
“Jika merunut pada Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018, material perkerasan yang dilakukan oleh pihak ketiga diduga tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” jelasnya.
Abdulah menjelaskan, berdasarkan Informasi dari Spesifikasi Bina Marga Tahun 2018, perkerasan atau pemadatan yang dilakukan oleh PT. Satria Jaya Laksana diduga tidak material Lapis Fondasi Agregat (LFA) kelas B. Temuan itu, kata dia, menyalahi aturan dan bisa dilaporkan kepada aparat penegak hukum (APH).
Pria yang akrab disapa Abdul ini, mengaku khawatir jika Pembangunan Ruas jalan yang baru masuk dalam tahapan pemasangan batu split atau perkerasan dan perbaikan jalan yang rusak akibat longsor menggunakan bronjong, dikerjakan secara asal-asalan, akan kembali rusak.
“Saya khawatir jalan yang dibangun dengan dana besar itu mempunyai kualitas yang jelek dan kembali rusak. padahal jalan Marapat-Camara ini merupakan impian warga Cigeulis untuk menunjang perekonomian masyarakat,” katanya.
Ditemui di lokasi pembangunan, pelaksana lapangan PT Satria Jaya Laksana berjanji akan segera melakukan perbaikan terhadap temuan tersebut. Dia juga tidak membantah jika pembangunan TPT menggunakan sistem manual.
“Iya kita lakukan manual. Sekarang juga kita sedang lakukan perbaikan. Kita optimislah bisa selesai tepat waktu,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Rizki Aulia Rahman Natakusumah menyarankan agar masyarakat melakukan pengawasan terhadap pembangunan jalan tersebut. Karena alokasi anggaran yang digunakan berasal dari DAK yang diperjuangkannya.
“Harus terus diawasi jangan sampai dilakukan asal-asalan. Karena jalan yang dibangun itu sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat dan sebagai salah satu sarana penunjang peningkatan perekonomian masyarakat,” katanya. (*/Gatot)